Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puting Beliung di Gunung Sindur: Atap Puluhan Rumah Koyak, Gerobak Pedagang Terempas

image-gnews
Perumahan Bukit Dago di  Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, setelah terjangan puting beliung, Senin 8 Januari 2024.  Sebanyak puluhan rumah terdampak bencana yang terjadi sehari sebelumnya. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Perumahan Bukit Dago di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, setelah terjangan puting beliung, Senin 8 Januari 2024. Sebanyak puluhan rumah terdampak bencana yang terjadi sehari sebelumnya. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Atap puluhan rumah di Kompleks Perumahan Bukit Dago, Desa Rawa Kalong, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, dikoyak puting beliung pada Minggu siang, 7 Januari 2024. Pemandangan yang terlihat hari ini, Senin 8 Januari 2024, sejumlah pohon juga patah dan bertumbangan di dalam perumahan itu.

Salah seorang warga, Taufik Mulyadin, mengungkap kalau amuk puting beliung itu terjadi hanya sekitar tiga menit, berdasarkan rekaman kamera CCTV yang ada. "Kejadian sekitar jam 13.38 kalau di dalam sini," ujarnya saat dijumpai di kediamannya, Senin.

Taufik menceritakan, saat kejadian, dirinya tengah berada di rumah. Dia menyatakan sempat tidak menyadari adanya angin kencang yang merusak tersebut. Menurut perkiraannya, ada sedikitnya 50 rumah di kompleks itu yang terdampak karena atapnya koyak dan genting-nya berjatuhan. 

Dari jumlah itu, kata Taufik, ada 20-an rumah terdampak cukup parah. "Barang di depan rumah saya juga pada terbang," katanya.  

Beruntung akibat kejadian ini tidak terdapat korban jiwa. Termasuk dampak dari puluhan pohon di lingkungan itu yang juga terlihat patah dan tumbang. Hingga Senin siang, beberapa terlihat belum dievakuasi. 

"Pohon yang gede di situ juga kecabut sampai akar-akarnya," ujarnya menunjukkan. Ditambahkannya lagi, "Di Rawa Kalong memang wilayah kami yang paling terdampak." 

Taufik mengungkap, belum ada reaksi segera dari pemerintah daerah setempat di lokasi. Bantuan berupa pemasangan terpal sementara di atap rumah-rumah yang terdampak disebutnya datang dari pengembang perumahan itu. 

Perumahan, Gedung BRIN, dan Gerobak Pedagang 

Kengerian atas bencana amuk angin yang terjadi sekalipun singkat juga diungkap Doni, seorang pedagang di luar Kompleks Perumahan Bukit Dago. Lokasinya berada pada Ahad lalu adalah di tepi jalan di muka Gedung Pusat Arsip BRIN.

Seperti diketahui, gedung itu juga terdampak puting beliung. Tampak sebagian dinding kaca di belakang gedung rontok menelanjangi ruang kerja yang ada di dalamnya, dan merusak sebagian arsip yang ada.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kaca gedung BRIN di Gunung Sindur Kabupaten Bogor, hancur akibat puting beliung yang melanda kawasan itu, Minggu, 7 Januari 2024. Dok: Istimewa

Menurut Doni, puting beliung diawali dengan awan hitam menggelayut di atas kawasan itu. "Hitam banget, saya kira mau hujan," katanya, Senin.  

Saat itu, kata Doni, dirinya yang tengah berdagang sempat panik. Apalagi pusaran angin terdengar olehnya berdentum kencang dan membuatnya ketakutan. 

"Dua gerobak saya sempat terbang. Dagangan saya juga banyak yang hilang enggak tahu ke mana," katanya. 

Doni mengungkapkan, saat kejadian tersebut, pengendara sepeda motor banyak yang menghentikan lajunya dan kekacauan terjadi di jalan. Terlihat juga olehnya, banyak atap rumah warga dan pohon tumbang. 

"Banyak yang teriak-teriak tapi alhamdulillah enggak ada korban jiwa," ujarnya yang berharap bencana tak terulang. "Bener-bener serem," kata Doni lagi.  

Pilihan Editor: Panwaslu Telusuri Legalitas Ramai Spanduk Anies di Kampung Susun Akuarium

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

7 jam lalu

Ilustrasi UTBK (ujian tulis berbasis komputer). TEMPO/Tony Hartawan
Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

Sejak 2023 seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia jalur atau seleksi mandiri dipermudah dengan menggunakan nilai UTBK saja.


Bencana Tanah Longsor di Toraja Utara, BNPB Peringatkan Masih Ada Retakan Tanah

7 jam lalu

Evakuasi korban bencana tanah longsor di Dusun Tembaba, Kelurahan Tallang Sura', Kecamatan Buntao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu 27 April 2024.  Bencana tanah longsor yang dipicu hujan lebat itu terjadi pada Jumat pagi sehari sebelumnya. (ANTARA/HO-Dokumentasi Basarnas Makassar)
Bencana Tanah Longsor di Toraja Utara, BNPB Peringatkan Masih Ada Retakan Tanah

Dua kali tanah longsor yang terjadi pada Jumat pagi lalu menimbun sembilan warga. Tiga di antaranya tewas.


BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

1 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.


Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

1 hari lalu

Pemetaan secara geologis Sesar gempa Baribis dari Serang di Banten sampai Purwakarta di Jawa Barat melintasi wilayah selatan Jakarta. (ANTARA/HO-BNPB)
Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

2 hari lalu

Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

3 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

3 hari lalu

Ahli Klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, dikukuhkan sebagai profesor riset bidang kepakaran iklim dan cuaca ekstrem, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

3 hari lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

3 hari lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.