TEMPO.CO, Jakarta - Kontainer tempat penemuan mayat perempuan di Pelabuhan Tanjung Priok tercatet sempat transit di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, sebelum mendarat di Jakarta.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Tanjung Priok Inspektur Polisi Satu I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana mengatakan, kontainer itu singgah di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.
"Sebelum dilakukan penumpukan di Tanjung Priok, kontainer tersebut sempat melakukan transit di wilayah Surabaya," ujar Ngurah saat dihubungi, Kamis, 18 Januari 2024.
Dia mengatakan bahwa data tersebut dicatat per 1 Januari 2024. Namun sebelum mendarat di Surabaya, Ngurah tidak mengungkapkan.
"Masih kita telusuri terus untuk tracking ke belakang," kata Ngurah.
Penemuan mayat dalam kontainer itu terjadi pada Selasa, 16 Januari 2024 oleh pekerja yang sedang memuat barang pada pukul 09.00. Lokasi kontainer hijau berukuran 20 kaki tersebut berada di lapangan penumpukan perca Pelabuhan Tanjung Priok di wilayah PT SPIL.
Pekerja saat itu mencium bau busuk dari dalam kontainer, ternyata isinya satu mayat perempuan berambut keriting dengan posisi tergeletak. Kondisinya sudah membusuk warna hitam kecoklatan, mayat itu tidak mengenakan baju, tapi memakai celana pendek.
"Untuk usia kematian berdasarkan keterangan dokter berkisar antara 2-10 minggu," tutur Ngurah.
Identitas mayat perempuan itu belum terungkap. Hari ini, kata Ngurah, korban sedang diautopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
"Akan dilakukan bedah (autopsi) untuk mengetahui penyebab kematian," ucapnya.
Dari kondisi fisik luar, Ngurah menyebut korban tidak memiliki tanda-tanda kekerasan. Tapi ada temuan bahwa korban diduga kehabisan oksigen.
Pilihan Editor: Identitas Mayat dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok Masih Misteri