TEMPO.CO, Jakarta - Mabes Polri telah memetakan potensi kerawanan kamtibmas dan geografis untuk mengamankan Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho, mengatakan pemetaan itu dilakukan dalam pelaksanaan Operasi Mantap Brata 2024.
Pengamanan kerawanan dalam Operasi Mantap Brata 2024 diantisipasi dengan pola preemtif atau upaya pada tingkat proses pengambilan keputusan dan perencanaan maupun preventif.
“Dengan kehadiran Polri di tengah-tengah masyarakat melalui Bhabinkamtibmas, patroli perintis presisi dan asistensi seluruh personel Polri dalam rangka harkamtibmas, serta bekerja sama dengan seluruh stakeholder, seperti TNI, Pemda, KPU, dan Bawaslu termasuk seluruh elemen masyarakat,” kata Sandi dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 11 Februari 2024.
Menurut dia, sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik. Selain itu, Polri diberikan tanggung jawab keamanan untuk mendukung terselenggaranya Pemilu 2024 yang aman, damai, dan bermartabat.
Sandi pun mengimbau seluruh elemen masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan, untuk bersama-sama menciptakan keteduhan dan kondusivitas menjelang pencoblosan hingga terpilihnya kepemimpinan nasional dan anggota legislatif.
“Polri mengucapkan terima kasih kepada semua elemen bangsa yang telah membantu Polri merawat perbedaan preferensi politik masyarakat selama setahun terakhir. Namun, tetap dalam semangat kekeluargaan dengan menjaga toleransi dan semangat Kebhinekaan dalam frame Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” katanya.
Dia mengajak seluruh masyarakat bergandengan tangan, menguatkan kembali Kebhinekaan sambil menanti terpilihnya pemimpin nasional dan wakil-wakil rakyat yang baru. “Diucapkan terima kasih atas segala masukan dan saran kepada Polri dalam merawat demokrasi selama rangkaian proses Pemilu 2024,” ujarnya.
Ia turut memastikan bahwa Polri bersama TNI dan seluruh komponen bangsa siap menjaga keamanan proses pemilu hingga tuntas.
Pilihan Editor: Pilot Susi Air yang Ditawan OPM di Papua Minta Obat dan Buku, Pihak Maskapai Belum Dapat Info
