Adapun satu RT di kawasan Balekambang banjir dengan ketinggian air 100 cm, lima RT di kawasan Cawang dengan ketinggian air 200 cm, satu RT di Cililitan dengan ketinggian air 150 cm. Semuanya disebabkan oleh luapan Kali Ciliwung.
Soal Efektivitas Proyek Sodetan Ciliwung
Menyinggung efektivitas Proyek Sodetan Ciliwung, Heru mengatakan fasilitas tersebut dapat mengatasi banjir di Jakarta.
"Karena rob dan air hujan yang tadi 200 mm per hari lantas juga ada kiriman termasuk yang di Hek. Yang di Hek juga ada kiriman dari Bogor. Mudah-mudahan kita bisa atasi. Ya, Sodetan Ciliwung juga masih efektif, dibuka terus," ucap Heru.
Sebelumnya, Heru menyebutkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempunyai ratusan pompa untuk mempercepat surutnya banjir.
"Kita perlu embung cukup banyak, perlu pompanisasi yang saat ini pompa portabel ada sekitar 580 dan semuanya aktif, hanya ada 10 yang sedang perbaikan ringan," kata Heru usai meninjau pipanisasi PAM Jaya di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, 18 Maret lalu.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau mulai terjadi pada April dan puncaknya terjadi pada Juli-Agustus 2024.
Adapun prediksi musim kemarau di Jakarta mundur hingga Mei 2024. Menanggapi hal itu, Heru berharap curah hujan di Jakarta tetap normal hingga musim kemarau.
HENDRIK YAPUTRA | ANTARA
Pilihan editor: Polisi Ungkap Sedikitnya 3 Kasus TPPO Sebulan Terakhir, Salah Satunya Ferienjob