TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyatakan pemerintah akan membebaskan biaya tol bila antrean kendaraan sudah luar biasa saat musim mudik lebaran. Kebijakan itu akan berlaku di wilayah-wilayah tertentu berdasarkan pembahadan pemerintah dengan Jasa Marga.
"Kami akan bebaskan beberapa waktu untuk jalur-jalur tol apabila memang kapasitasnya sudah melebihi dari apa yang dikriteriakan," ujar Kapolri Listyo Sigit usai memimpin Rapat Koordinasi Kesiapan Operasi Ketupat 2024 Tingkat Menteri di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin 25 Maret 2024.
Tak hanya itu, Polri bekerja sama dengan Jasa Marga memiliki sistem untuk menghitung jumlah pengendara yang melalui jalur tol. Untuk mengurai kemacetan, kata Sigit, pada saat-saat tertentu polisi akan mengadakan rekayasa dari contraflow, one way, hingga ganjil genap.
Sigit menjelaskan, Polri mengadakan rekayasa lalu lintas jalur Banten sampai Jawa Timur dengan terlebih dahulu mengadakan survei. Dalam survei itu, terdata titik-titik mana saja yang harus diperbaiki, perlu ditambah marka jalan, hingga rawan kecelakaan.
Untuk mengantisipasi banjir, Polri mempersiapkan 112 titik alternatif bagi pemudik. Sigit mengatakan akan terus menyosialisasikan pengaturan lalu lintas itu kepada masyarakat. "Menjadi penekanan kita bahwa setiap dinamika yang terkait dengan rekayasa pengaturan di jalan untuk disosialisasikan," ujar Sigit.
Mengingat jumlah pemudik tahun ini diperkirakan meningkat 56 pesen, Sigit berharap dapat mengelola potensi kecelakaan lalu lintas dan kemacetan dengan baik. Dia berkaca dari statistik mudik Lebaran tahun lalu yang angka kecelakaan lalu lintasnya berkurang.
Rapat itu turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati itu.
Pilihan Editor: Motor dan Mobil Mogok Massal di SPBU Bekasi Akibat BBM Tercampur Air