TEMPO.CO, Sukoharjo - Seorang wanita muda, Serlina, 22 tahun, warga Dlangin Lor, Desa Lemahabang, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, diduga menjadi korban pembunuhan. Jasad korban sebelumnya ditemukan di sebuah parit di Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Minggu, 14 April 2024.
Informasi yang didapatkan Tempo, Kamis, 18 April 2024, korban sebelumnya dilaporkan hilang sejak Selasa, 9 April 2024 atau saat malam takbiran menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 H. Posisi jasad korban saat ditemukan dalam keadaan terlentang dengan wajah korban tertutup plastik hitam. Korban kala itu mengenakan batik dan jaket rajut berwarna abu-abu. Diketahui sejumlah barang milik korban juga hilang seperti sepeda motor, ponsel, dan dompet.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit saat menggelar konferensi pers di Mako Polres Sukoharjo, Kamis, 18 April 2024, mengungkapkan kronologi kasus dugaan pembunuhan Serlina bermula dari laporan warga di Polokarto tentang penemuan jasad korban di tempat kejadian perkara (TKP) pada Minggu, 14 April 2024 tersebut.
"Laporan itu langsung kami tindaklanjuti, jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Dr Moewardi Solo untuk diotopsi, dan dari kami segera mengumpulkan tim baik Polsek hingga Polda Jawa Tengah, melaksanakan gelar kecil cepat dan bagi tugas untuk pengungkapan kasus," ujar Sigit yang siang itu didampingi oleh Komandan Kodim atau Dandim 0726/ Sukoharjo Letkol Czi Slamet Riyadi.
Pihaknya telah memeriksa dan menginterogasi sebanyak 15 orang yang terdiri atas teman-teman, keluarga korban, warga sekitar, hingga bos pemilik toko tempat korban bekerja. Hasil dari autopsi yang dilakukan pihak RSUD Dr Moewardi, didapati ada trauma pada dagu, dan luka memar. Selain itu juga ditemukan ada bekas trauma pada pundak sebelah kanan dan luka memar. Lalu trauma pada leher depan dan belakang serta terdapat jeratan. "Kemudian ditemukan luka memar pada pipi kanan dan pipi kiri. Bahkan saat ditemukan, kondisi korban sedang datang bulan. Dimungkinkan korban meninggal dulu lalu dijerat, itu informasi dari dokter forensik,” ungkap dia.
Dari hasil pemeriksaan tim forensik tersebut, ujar dia, korban diketahui meninggal lantaran kehabisan napas. “Kemungkinan meninggal dibekap atau dicekik,” katanya.
Sigit menyatakan pihaknya hingga kini masih terus mendalami kasus itu untuk mengungkap dan menangkap tersangka pembunuh korban. Berdasarkan keterangan dari 15 orang yang telah diperiksa polisi, dia mengatakan sudah mengantongi identitas tersangka tersebut dan saat ini dalam pengejaran.
Sigit mengatakan untuk sementara ini diduga korban dibunuh karena motif pencurian. "Dari keterangan 15 saksi yang sudah kami periksa dan interogasi, ada barang milik korban yang hilang, dikuatkan bahwa korban setelah menerima uang THR atau gaji Rp 5 juta dan korban juga punya sepeda motor Honda Beat warna hitam 2018," tuturnya.
Pilihan Editor: KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU