Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mafia Leluasa Selundupkan Pekerja Migran Lewat Batam, Penanganannya Dianggap Tak Sampai ke Akar

image-gnews
16 PMI non prosedural saat penyerahan 16 PMI Non Prosedural tersebut ke Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI), di Dermaga Satrol Lantamal IV, Punggur, Selasa, 21 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
16 PMI non prosedural saat penyerahan 16 PMI Non Prosedural tersebut ke Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI), di Dermaga Satrol Lantamal IV, Punggur, Selasa, 21 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Iklan

TEMPO.CO, Batam - Aktivis kemanusiaan di Batam RD Paschalis Saturnus Esong menanggapi peristiwa ditelantarkanya Pekerja Migran Indonesia (PMI) non-prosedural oleh mafia penyelundupan pekerja migran di pulau kosong Tanjung Acang, Kelurahan Ngenang, Kota Batam, Provinsi Kepri, Selasa, 21 Mei 2024. Menurut Paschalis, penanganan sindikasi mafia penyelundupan pekerja migran tak pernah sampai ke akarnya. 

Paschalis mengatakan terus berulangnya peristiwa ini tidak bisa dilihat sebagai sebuah kecelakaan semata. Peristiwa ini harus dipandang sebagai implikasi sistemik dari gagalnya kebijakan perlindungan buruh migran tidak berdokumen di Malaysia yang tidak ramah dan diskriminatif terhadap mereka. "Dibuang di tengah laut seperti ini kan modus, sudah beberapa kali seperti ini terjadi," kata Paschalis kepada Tempo, Selasa sore, 21 Mei 2024.

Paschalis menilai gagalnya kebijakan perlindungan pekerja migran ini menjadi ladang meraup keuntungan bagi mafia. "Selain cenderung diskriminatif aparat juga tidak pernah serius mencari siapa dalang di balik peristiwa ini. Para pelaku, pemilik modal, pembeking dan semua yang terlibat tidak pernah tuntas dipidanakan sehingga benih kejahatan ini selalu berkembang biak bahkan dipelihara," kata Paschalis melalui sambungan telepon. 

Padahal, kata Paschalis, di Kepulauan Riau (Kepri) ini terutama Batam tidaklah kekurangan aparat. "Di Kepri apa yang kurang, masak yang ini tak bisa diurusin," kata Paschalis. 

Beberapa kasus penyeludupan di Batam katanya tidak pernah tuntas dicari pelakunya, seperti yang kasus Oktober lalu. "Pelakunya tuntas enggak ditangkap?" tanya Paschalis. 

Paschalis menegaskan poin penting dari kasus PMI ilegal ini aparat tidak pernah tuntas menangkap pelaku dan bekingannya. "Poinnya tidak pernah tuntas, yang ditangkap orang lapangan, bukan otak pelaku atau bekingan mereka, apa yang bisa diharapkan," katanya.

Asintel Danlantamal IV Kolonel Laut (P) Joko Santosa mengatakan permasalahan mengatasi masalah penyelundupan PMI ini harus diselesaikan dari hulu lokasi asal pekerja migran. Dari 16 PMI yang ditelantarkan semua berasal dari luar daerah Provinsi Kepri. "Maksudnya harus diberikan edukasi kepada para pekerja yang semuanya berasal dari luar Kepri agar masuk tidak secara ilegal lagi, stopnya harus dari hulu," kata Joko saat penyerahan 16 PMI Non Prosedural tersebut ke Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI), di Dermaga Satrol Lantamal IV, Punggur, Selasa, 21 Mei 2024.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala BP3MI Kepri Kombes Imam Riyadi mengatakan Kepri atau Batam selama ini dijadikan transit oleh para pelaku karena jika langsung diberangkatkan dari daerah asal maka aktivitas ilegal ini akan cepat terdeteksi. "Selain itu lokasi Kepri ini strategis dan menjanjikan, apalagi Batam pulaunya luas, para pelaku ingin pemberangkatan secara cepat," ujarnya.

Senada dengan Romo, Imam juga mengatakan, penyeludupan PMI ini sudah sering dilakukan, setidaknya beberapa waktu belakang sudah tiga kasus penyaluran pekerja migran non prosedural. "Ini sudah kejadian yang kesekian kalinya, tetapi jumlah PMI-nya nanti kami laporkan lagi," kata Imam. 

Sebelumnya sebanyak 16 PMI non prosedural di temukan terlantar di pulau tak berpenghuni Tanjung Acang, Kelurahan Ngenang, Kota Batam, Provinsi Kepri. Mereka diturunkan mafia penyeludupan di tengah laut Selasa dini hari, 21 Mei 2024, dengan janji akan dijemput kembali.

Namun, hingga pagi hari dalam keadaan basah kuyub mereka tak kunjung dijemput. Akhirnya warga sekitar yang melintas di pulau tersebut menemukan mereka dan melaporkan kejadian kepada aparat penegak hukum. 

Pilihan Editor: Kenneth Koh Soal Denda Miliaran Bea Cukai untuk Mobil Mewah: Kalau Saya ke Indonesia Pasti Langsung Ditahan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


27 Influencer Ditahan, Diduga Terlibat Sindikat Judi Online Malaysia

9 jam lalu

Ilustrasi judi online. Pixlr Ai
27 Influencer Ditahan, Diduga Terlibat Sindikat Judi Online Malaysia

Kepolisian Malaysia menahan 27 influencer berusia antara 21 dan 35 tahun yang diduga telah mempromosikan judi online. PM Anwar Ibrahim menuntut TikTok


Pariwisata Batam - Kepulauan Riau Tak Lagi Kompetitif, Ini Dua Masalahnya

1 hari lalu

Kawasan destinasi wisata Costarina yang teradapat di pesisir Pulau Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Pariwisata Batam - Kepulauan Riau Tak Lagi Kompetitif, Ini Dua Masalahnya

Hargg atiket kapal dan imigrasi, sampai sekarang belum terselesaikan sehingga berdampak buruk kepada sektor pariwisata Kepulauan Riau.


India Pulangkan Jasad 45 Warganya yang Tewas dalam Kebakaran di Kuwait

1 hari lalu

Ayah dari Cibin Thevarottu Abraham, salah satu korban kebakaran yang terjadi di gedung perumahan pekerja asing di Kuwait, menangis di samping peti mati berisi jenazah putranya di Bandara Internasional Cochin, di Kochi, di negara bagian India selatan. Kerala, 14 Juni 2024. Reuters/Sivaram V
India Pulangkan Jasad 45 Warganya yang Tewas dalam Kebakaran di Kuwait

Lima puluh orang tewas dalam kebakaran di Kuwait, 45 di antaranya adalah warga India.


10 Makanan Khas Malaysia, Ada Karipap hingga Sambal Belacan

1 hari lalu

Makanan khas Malaysia, Karipap. Foto: Canva
10 Makanan Khas Malaysia, Ada Karipap hingga Sambal Belacan

Bagi Anda yang berencana liburan ke Malaysia, berikut ini makanan khas Malaysia yang bisa dicoba. Ada nasi lemak, roti canai, hingga karipap.


Top 3 Dunia: Asal-Usul Suku Bajo, Jemaah Haji dan Diplomat Singapura

1 hari lalu

Foto udara ribuan perahu berada di perairan wanci saat deklarasi perlindungan dan pengelolaan cagar biosfer di Pelabuhan Pangulu Belo, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Rabu 1 Mei 2024. Ratusan perahu kayu nelayan suku bajou dan seni bela diri serta tarian khas suku bajau di pertunjukan saat deklarasi suku Bajau dalam melindungi dan mengelola cagar biosfer di Wakatobi yang dihadiri 9 negara. ANTARA FOTO/Andry Denisah
Top 3 Dunia: Asal-Usul Suku Bajo, Jemaah Haji dan Diplomat Singapura

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 13 Juni 2024 diawali oleh kisah tentang asal usul Suku Bajo yang diusir Malaysia.


Kalahkan Jepang dan Singapura, Malaysia jadi Destinasi Wisata Favorit di Asia

2 hari lalu

Sebuah keluarga berlari di sebuah taman dekat Menara Kembar Petronas ketika Malaysia membuka kembali sebagian besar bisnis, di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin,  4 Mei 2020. REUTERS/Lim Huey Teng
Kalahkan Jepang dan Singapura, Malaysia jadi Destinasi Wisata Favorit di Asia

Sebuah survei dari lembaga di Amerika, Insider Monkey, menyebut Malaysia sebagai destinasi favorit berdasarkan beberapa indikator,


Cemarkan Citra Pariwisata Malaysia di Depan Turis Asing, Sopir Taksi Online Diperiksa

2 hari lalu

Suasana di sekitar kuil Batu Caves di Batu Caves, Selangor, Malaysia, 11 Juli 2017. Kuil tempat umat Hindu beribadah ini menjadi objek wisata wajib bagi wisatawan yang mengunjungi ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur. TEMPO/Charisma Adristy
Cemarkan Citra Pariwisata Malaysia di Depan Turis Asing, Sopir Taksi Online Diperiksa

Pengemudi taksi online itu menjemput seorang turis Inggris lalu bercerita tentang Malaysia yang menurut dia bukan tempat yang baik bagi turis asing.


Gagalkan Penyelundupan 10 Ton Pasir Timah Ilegal, Ditpolairud Polda Bangka Belitung Musnahkan Satu Ton Daging Babi

2 hari lalu

Satu ton daging babi ilegal yang diselundupkan ke Bangka dimusnahkan di kawasan Dermaga Ditpolairud Polda Bangka Belitung di Desa Air Anyir Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka, Kamis, 13 Juni 2024. Tempo/Servio Maranda
Gagalkan Penyelundupan 10 Ton Pasir Timah Ilegal, Ditpolairud Polda Bangka Belitung Musnahkan Satu Ton Daging Babi

Kepolisian menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus penyelundupan pasir timah ilegal tersebut


Asal-Usul Suku Bajo yang Diusir Malaysia, Kerabatnya di Indonesia hingga Filipiina

2 hari lalu

Foto udara ribuan perahu berada di perairan wanci saat deklarasi perlindungan dan pengelolaan cagar biosfer di Pelabuhan Pangulu Belo, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Rabu 1 Mei 2024. Ratusan perahu kayu nelayan suku bajou dan seni bela diri serta tarian khas suku bajau di pertunjukan saat deklarasi suku Bajau dalam melindungi dan mengelola cagar biosfer di Wakatobi yang dihadiri 9 negara. ANTARA FOTO/Andry Denisah
Asal-Usul Suku Bajo yang Diusir Malaysia, Kerabatnya di Indonesia hingga Filipiina

Suku Bajo di Malaysia berkerabat dekat dengan yang berada di Indonesia dan Filipina. Bahasa yang digunakan sama.


Penyelundupan 10 Ton Pasir Timah Dalam Tumpukan Daging Babi ke Pulau Bangka Digagalkan Polisi

3 hari lalu

Truk pembawa 10 ton pasir timah yang disembunyikan di balik tumpukan daging babi tiba di Markas Komando Ditpolairud Polda Bangka Belitung, Rabu, 12 Juni 2024. Tempo/Servio Maranda
Penyelundupan 10 Ton Pasir Timah Dalam Tumpukan Daging Babi ke Pulau Bangka Digagalkan Polisi

Pasir timah ilegal itu rencananya akan dibawa ke sebuah gudang timah yang berada di Pangkalpinang.