Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Penipuan Berkedok Investasi Skincare, Nama Kabaharkam Polri dan Kapolda Jatim Dicatut

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Chat penipuan berkedok investasi skincare dengan korban Hanaa Septiana. Tempo/Hanaa Septiana.
Chat penipuan berkedok investasi skincare dengan korban Hanaa Septiana. Tempo/Hanaa Septiana.
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Kasus penipuan berkedok investasi produk perawatan kulit yang menimpa perempuan asal Surabaya, Hanaa Septiana, masih berlanjut. Terduga penipu mengancam korban dengan pesan yang mencatut nama Kapolda Jawa Timur, Irjen Imam Sugianto, dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri, Komjen M Fadil Imran.

Pesan ancaman itu dikirimkan penipu yang mengaku bernama Yeni Puspita melalui aplikasi Telegram. Pesan tersebut dikirim setelah korban meminta uangnya kembali, namun penipu masih berkelit. Korban pun berinisiatif untuk melaporkan penipu ke polisi dan menunjukkan bukti pelaporannya.

“Setelah itu penipu mulai mengeluarkan pesan ancaman,” kata Hanaa kepada Tempo, Sabtu, 22 Juni 2024. Jika Hanaa nekat berurusan dengan pihak berwajib, Kapolda Jatim yang akan turun tangan. Bahkan, sang penipu berani mencatut nama Fadil Imran sebagai penanggung jawab perusahaannya.

"Karena perusahaan kami berada di Jakarta, yang di mana Bapak Fadil Imran adalah penanggung jawab atau kerabat baik dari Pak Imam Sugianto karena dia penerus di Polda Jatim sana ya kak," demikian pesan ancaman yang dikirim kepada korban pada Jumat, 21 Juni 2024, pukul 16.53. 

Dikonfirmasi terkait dengan pencatutan nama Kapolda Jatim dan Kabaharkam Polri, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pasma Royce, belum bisa memberikan tanggapan karena masih berada di Tanah Suci. "Silakan koordinasi dengan penyidik, kan sudah laporan," katanya melalui WhatsApp. 

Kasus ini bermula saat Hanaa menerima pesan WhatsApp dari seseorang yang mengaku bernama Amelia. Saat itu, Amelia mengaku dari Somethinc Beauty Haul yang bergerak dalam usaha produk perawatan kulit alias skincare. Perempuan 29 tahun itu mendapat pesan berisi undangan untuk bergabung dalam sebuah grup bernama Komisi Dadakan 5. 

Setelah itu Amelia mengajak Hanaa membuat akun di Somethinc.info untuk mendapat komisi. “Komisi tersebut benar-benar cair setelah saya memberikan data lengkap, termasuk nama rekening dan bank,” ujar Hanaa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah itu, Amelia meminta Hanaa menghubungi orang lain yang disebut bernama Pratita Irawan melalui aplikasi Telegram. Pratita lantas memberikan tugas kepada Hanaa untuk mentransfer sebesar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu secara bertahap dengan dalih untuk membuat website Somethinc.info terlihat ramai transaksi. Uang itu harus ditransfer ke Bank CIMB Niaga atas nama Ananda Putra R.

Merasa yakin karena sudah mendapatkan komisi, Hanaa pun mengikuti arahan Pratita dan mendapatkan komisi yang meningkat dari Rp 300 ribu menjadi Rp 522 ribu. Puncaknya, Hanaa diberikan tugas serupa oleh akun Telegram bernama Yeni Puspita untuk transfer bertahap ke rekening tersebut dengan nominal mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 4 juta. 

Lagi-lagi Hanaa menuruti perintah tersebut. Setelah melakukan transfer, saldo dan komisi Hanaa di website tersebut tertulis sebesar Rp 5,68 juta. Namun, ia tidak dapat menariknya karena tugasnya belum selesai. Hanaa pun menyelesaikan tugas kedua dan ketiga hingga mentransfer dengan nominal Rp 11 juta. Saldo komisinya pun bertambah menjadi Rp 18,4 juta.

Perintah demi perintah yang diberikan oleh orang-orang tersebut pun terus Hanaa ikuti. Dia mengaku total telah mentransfer uang sekitar Rp 90 juta ke rekening atas nama Ananda Putra R tersebut. Akan tetapi, Hanna tetap tidak bisa menarik uangnya. Alasannya, Hanaa baru bisa menarik uangnya jika telah mentransfer dengan total nilai Rp 100 juta.

Setelah itu, Hanaa pun baru sadar bahwa dirinya menjadi korban penipuan. Dia lantas melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Surabaya pada Jumat kemarin. Laporan Hanaa diterima polisi dengan Nomor: STTLPM/254/VI/2024/SPKT/Polrestabes Surabaya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nico Afinta Diangkat Jadi Sekjen Kemenkumham Dinilai Cederai Korban Tragedi Kanjuruhan

2 hari lalu

Pengunjuk rasa dari berbagai elemen membawa spanduk saat melakukan Aksi Kamisan di depan Balai Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, 14 September 2023. Mereka memprotes penyelesaian kasus tragedi Kanjuruhan yang dinilai tidak adil dan penuh rekayasa. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Nico Afinta Diangkat Jadi Sekjen Kemenkumham Dinilai Cederai Korban Tragedi Kanjuruhan

Ini merupakan mutasi ketiga yang dijalani Irjen Nico Afinta usai dicopot setelah terjadi tragedi Kanjuruhan.


2 Perempuan Jadi Korban Penipuan Siber Komplotan yang Mengaku Brad Pitt

2 hari lalu

Aktor Hollywood Brad Pitt memberikan tandatangan kepada sejumlah penggemarnya saat menghadiri acara premier film terbarunya
2 Perempuan Jadi Korban Penipuan Siber Komplotan yang Mengaku Brad Pitt

Para pelaku berpura-pura menjadi aktor Brad Pitt dengan mengirimkan email dan pesan singkat Whats App pada kedua korban.


5 Ciri-Ciri Link Penipuan Online yang Harus Diwaspadai

2 hari lalu

Waspada! Berikut ini deretan file APK penipuan yang sering kali dikirimkan ke nomor WhatsApp pada 2024. Jangan klik link sembarangan. Foto: Canva
5 Ciri-Ciri Link Penipuan Online yang Harus Diwaspadai

Menghindari website yang memiliki ciri-ciri link penipuan penting untuk dilakukan agar tidak menjadi korban kejahatan cyber tersebut.


3 Tips Agar Tidak Tertipu oleh Scam di Google Maps

4 hari lalu

Scam di Google Maps. Foto: Canva
3 Tips Agar Tidak Tertipu oleh Scam di Google Maps

Berikut ini beberapa tips agar tidak tertipu oleh scam di Google Maps. Scam di Google Maps ini bisa merugikan secara finansial.


Mantan Kapolda Jatim Nico Afinta Resmi Dilantik Jadi Sekjen Kemenkumham

4 hari lalu

Irjen Nico Afinta resmi dilantik sebagai Sekretaris Jenderal Kemenkumham menggantikan Komjen Andap Budhi Revianto. Pelantikan dilakukan di Graha Pengayoman Kemenkumham, Jakarta Selatan, Selasa, 24 September 2024. TEMPO/Dinda Shabrina
Mantan Kapolda Jatim Nico Afinta Resmi Dilantik Jadi Sekjen Kemenkumham

Eks Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menyatakan akan menyelesaikan berbagai program dan tugas pendahulunya, Komjen Andap Budhi.


Modus Penipuan Tukar Uang Receh di SPBU, Petugas Tertipu Rp 1 Juta

5 hari lalu

Ilustrasi penipuan investasi. Pexels/Tima Miroshnichenko
Modus Penipuan Tukar Uang Receh di SPBU, Petugas Tertipu Rp 1 Juta

Seorang petugas SPBU di Depok ditipu Rp 1 juta.


Eks Kapolda Jatim Nico Afinta akan Dilantik jadi Sekretaris Jenderal Kemenkumham

7 hari lalu

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta (kanan) berada di lokasi penangkapan Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) di Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyah Kecamatan Ploso, Jombang, Jawa Timur,  Kamis 7 Juli 2022. Tersangka dugaan kekerasan seksual MSAT menyerahkan diri ke polisi sekitar pukul 23.30 WIB setelah melalui upaya penangkapan yang cukup panjang dan selanjutnya dibawa ke Polda Jatim. ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Eks Kapolda Jatim Nico Afinta akan Dilantik jadi Sekretaris Jenderal Kemenkumham

Nico Afinta pernah dicopot sebagai Kapolda Jatim tak lama setelah terjadi tragedi Kanjuruhan


Pria Malang Tertipu Rp 3,13 Miliar Tergiur Penggandaan Uang, Berikut Sederet Kasus Serupa

7 hari lalu

Dimas Kanjeng Taat Pribadi, bersama dengan tumpukan uang. youtube.com
Pria Malang Tertipu Rp 3,13 Miliar Tergiur Penggandaan Uang, Berikut Sederet Kasus Serupa

Seorang warga Kota Malang, MS, kehilangan uang sebesar Rp 3,13 miliar setelah percaya pada Asmadi yang mengaku bisa lakukan penggandaan uang.


Mahasiswa Asal Sumatera Selatan Lakukan Penipuan Lewat Peretasan Google Business Profile

8 hari lalu

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
Mahasiswa Asal Sumatera Selatan Lakukan Penipuan Lewat Peretasan Google Business Profile

Seorang mahasiswa asal Sumatera Selatan ditangkap atas kasus penipuan karena meretas Google Business Profile polsek hingga call center bank.


Tren Meracik Skincare Sendiri tanpa Kompetensi, BPOM Sebut 4 Bahayanya

8 hari lalu

Ilustrasi komestik vegan. Foto: Freepik
Tren Meracik Skincare Sendiri tanpa Kompetensi, BPOM Sebut 4 Bahayanya

BPOM menjelaskan empat bahaya meracik skincare sendiri tanpa kompetensi yang cukup dan hanya mengikuti beauty influencer.