Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puluhan Warga Cipaku Bogor Diduga Keracunan Makanan dari Acara Haul, 1 Meninggal Dunia

image-gnews
Ilustrasi keracunan makanan. Freepik
Ilustrasi keracunan makanan. Freepik
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Sebanyak 71 orang warga Kampung Babakan, RW 12, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, mengalami keracunan makanan diduga setelah mengonsumsi makanan dari acara haul yang digelar oleh salah satu warga pada Sabtu malam, 1 Juni 2024. Puluhan warga yang diduga mengalami keracunan makanan tersebut sempat dilarikan puskesmas dan sejumlah rumah sakit swasta terdekat. Bahkan satu pria berusia 29 tahun yang mengalami gejala keracunan dan sempat dirawat di rumah sakit meninggal dunia pada Minggu, 2 Juni 2024.

Kepala Kepolisian Sektor Bogor Selatan Komisaris Diana Susilawati mengatakan pihaknya mendapat laporan adanya peristiwa keracunan massal yang menimpa puluhan warga RW 12, Kelurahan Cipaku, pada Senin siang, 4 Juni 2024. Laporan itu setelah adanya peningkatan jumlah pasien dengan gejala muntah-muntah dan buang air setelah mengkonsumsi makanan yang dibawa dari acara haul di rumah salah seorang warga sekitar.

"Sebagian besar warga yang diduga mengalami keracunan massal setelah makan masakan dari acara haul ini dilarikan ke Puskesmas Cipaku. Ada 8 orang korban dilarikan ke rumah sakit swasta dan salah satu warga berjenis kelamin pria usia 29 tahun yang dibawa ke rumah sakit meninggal dunia," kata Kompol Diana, saat ditemui di Puskemas Cipaku, Senin, 3 Juni 2024 malam.

Dia mengatakan sejumlah korban keracunan dan warga sekitar termasuk tuan rumah yang menggelar acara dan warga yang memasak makanan tersebut sudah dimintai keterangan. Bahkan polisi juga membawa sampel masakan yang diduga menjadi penyebab warga mengalami keracunan. "Untuk sampel makanan yang kami dapat dari warga langsung kami serahkan kepada petugas Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk diperiksa di labolatorium," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr Sri Nowo Retno mengatakan puluhan pasien yang diduga mengalami keracunan makanan tersebut rata-rata mengalami gejala diare dan muntah-muntah. "Acara haulnya sendiri dilakukan pada malam Minggu. Sementara adanya peningkatan pasien yang datang ke Puskemas baru terjadi pada Senin. Rata-rata gejala yang dialami oleh pasien tersebut sama yakni muntah-muntah dan mengami diare," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan adanya peningkatan jumlah pasien yang dibawa ke Puskesmas dan sebagian warga dibawa ke rumah sakit tersebut, Sri langsung mengecek ke lapangan untuk mengetahui indikasi yang menyebabkan warga mengalami keracunan, "Kami menganalisis riwayat yang dialami puluhan pasein ini sama, yakni setelah makan masakan yang mereka bawa dari acara haul yang digelar di salah satu rumah warga di kampung tersebut," kata dia.

Untuk itu, Dinkes Kota Bogor langung mengambil sampel makanan yang dimakan oleh para pasien. Mereka juga mengambil sampel muntahan dan kotoran (BAB) dari pasien yang nantinya akan dilakukan tes di labolatorium sehingga pihaknya mengetahui secara jelas penyebab keracunan massal yang dialami puluhan warga tersebut. "Bahkan kami juga meminta keterangan dari korban termasuk warga sekitar dan diketahui jika acara haul tersebut digelar pada Sabtu malam, sementara makanan tersebut diolah satu hari sebelumnya," kata dia.

Hingga Senin, 3 Juni 22024 pukul 23.30, puluhan korban keracunan massal yang sempat dirawat di Puskesmas sebagian besar sudah pulang ke rumahnya dan hanya tinggal enam pasien masih menjalani perawatan di Puskesmas. Sebagian besar pasien yang dirawat di sejumlah rumah sakit swasta sudah pulih dan pulang ke rumah. "Sementara korban yang meninggal di rumah sakit sudah dibawa pulang dan dimakamkan oleh pihak keluarga," kata dia.

 Pilihan Editor: Jadi Honorer di Kementan Selama 2 Hari, Biduan Nayunda Nabila Tetap Terima Gaji Setahun Penuh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Beragam Gejala Infeksi Cacing pada Orang Dewasa

2 hari lalu

Hasil CT scan kepala Zhu Zhong-fa yang terinfeksi lebih dari 700 cacing pita di tubuhnya. Jika telur cacing pita memasuki sistem saraf pusat, dapat menyebabkan gejala neurologis pada pasien, termasuk serangan epilepsi. Pear News
Beragam Gejala Infeksi Cacing pada Orang Dewasa

Infeksi cacing tak hanya bisa menyerang anak-anak.


Kronologi Perampokan di Pamijahan Bogor, Para Pelaku Membawa Minuman Keras ke Rumah Korban

3 hari lalu

Ilustrasi Perampokan. roadsafety.co.za
Kronologi Perampokan di Pamijahan Bogor, Para Pelaku Membawa Minuman Keras ke Rumah Korban

Para pelaku sudah berencana melakukan perampokan di rumah HS dengan membawa minuman keras ke rumah korban.


Dua Paslon di Pilkada Bogor Saling Bilang Begini Saat Deklarasi Kampanye Damai

3 hari lalu

Pasangan Rudy Susmanto-Ade Ruhandi dan pasangan Bayu Syahjohan-Musyafaur saat pengundian dan penetapan nomor urut di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (23/9/2024). (ANTARA/M Fikri Setiawan)
Dua Paslon di Pilkada Bogor Saling Bilang Begini Saat Deklarasi Kampanye Damai

Paslon Rudy Susmanto-Ade Ruhandi dan Bayu Syahjohan-Musyafaur Rahman mengikuti deklarasi kampanye damai untuk Pilkada Kabupaten Bogor.


Targetkan Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Lebih dari 83 persen, Pemkab Bogor Lakukan Ini

3 hari lalu

Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu hadir dalam deklarasi kampanye damai di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/9/2024). ANTARA/M Fikri Setiawan
Targetkan Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Lebih dari 83 persen, Pemkab Bogor Lakukan Ini

Pemkab Bogor menargetkan partisipasi pemilih Pilkada 2024 lebih dari 83 persen. Lantas, apa upayanya guna mencapai target tersebut?


Korban Cungkil Mata di Gunung Putri Akan Jalani Operasi di RSCM

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Korban Cungkil Mata di Gunung Putri Akan Jalani Operasi di RSCM

Peristiwa sadis ini terjadi di sebuah acara komunitas di Gunung Putri. Korban sempat dirawat di RSUD Cibinong Bogor.


Minum Minuman Keras di Acara Komunitas Berujung Cungkil Mata di Gunung Putri

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Minum Minuman Keras di Acara Komunitas Berujung Cungkil Mata di Gunung Putri

Usai minum minuman keras di Gunung Putri, korban dan pelaku cekcok. Dari urusan istri yang disenggol hingga aksi sadis cungkil mata.


Tak Bisa Sembuh, Ini yang Perlu Dilakukan Penderita Gangguan Pencernaan IBS

6 hari lalu

Ilustrasi sakit perut. Shutterstock
Tak Bisa Sembuh, Ini yang Perlu Dilakukan Penderita Gangguan Pencernaan IBS

IBS tak bisa disembuhkan alias akan terus dialami sepanjang hidup penderita. Berikut cara meredakan gejala gangguan pencernaan ini.


Pelaku Pencungkil Mata di Gunung Putri Menyerahkan Diri Ke Polisi

7 hari lalu

Viral video seorang pria yang disebut mengalami kekerasan di wilayah Gunung Puteri, Bogor.
Pelaku Pencungkil Mata di Gunung Putri Menyerahkan Diri Ke Polisi

Pelaku pencungkil mata di Gunung Putri menyerahkan diri ke polres Bogor pada Jumat (20/9/2024) pada pukul 23.30 WIB


Momen Ngeri Saat Pria Cungkil Mata di Festival Vespa Gunung Putri

8 hari lalu

Viral video seorang pria yang disebut mengalami kekerasan di wilayah Gunung Puteri, Bogor.
Momen Ngeri Saat Pria Cungkil Mata di Festival Vespa Gunung Putri

Momen mengerikan terjadi saat pria cungkil mata seorang korban di Festival Vespa di Gunung Putri, Kabupaten Bogor.


Polisi Buru Pelaku Cungkil Bola Mata di Acara Vespa Gunung Putri

9 hari lalu

Ilustrasi perkelahian. Shutterstok
Polisi Buru Pelaku Cungkil Bola Mata di Acara Vespa Gunung Putri

Polisi buru pelaku penganiayaan cungkil bola mata di acara Vespa Gunung Putri, Bogor.