TEMPO Interaktif, Tangerang - Tindakan Pondok Pesantren Dar-Al Qolam yang memulangkan santrinya yang sedang dikarantina karena mengalami demam massal dinilai melanggar aturan penanganan wabah penyakit. Sebab hal tersebut telah mengacaukan prosedur tetap yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dalam penanganan penyakit flu babi.
”Ada unsur pidana disini, karena mereka sama saja menyebarluaskan penyakit wabah,” ujar Kepala Bidang Pemberantasan Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Yully Soenar Dewanti, kepada Tempo, Rabu (22/7).
Yully mengatakan pengelola pesantren tidak memahami undang-undang kesehatan dan undang-undang wabah penyakit. ”Sikap mereka yang selama ini tidak kooperatif tentunya juga menganggu kerja kami,” katanya.
Pengelola pesantren Dar-Al Qolam sebelumnya mengakui tindakan pemulangan tersebut karena tidak percaya dengan Dinas Kesehatan yang langsung menyatakan para santrinya diduga flu babi. ”Kami butuh bukti tertulis, bukan hanya pernyataan yang membuat panik santri dan orang tua,” ujar Sekretaris Pondok Pesantren Dar-Al Qolam, Saiful Bukhori.
Sejak minggu pekan lalu, pesantren memulangkan ratusan santri yang sedang dirawat dan dalam karantina dengan alasan yang tidak jelas. Ternyata, para santri itu tersebar diberbagai kota di Indonesia sehingga ancaman besar jika wabah ini akan meluas.
Yully mengakui jika dari sekian banyak santri yang dipulangkan itu akhirnya mengalami sakit serius dan dilarikan kerumah sakit dan klinik. Ia mencontohkan, salah satunya adalah AR, 14 tahun, warga Kota Tangerang. ”Ia sempat dirawat di ruang isolasi RSUD Tangerang dan hasilnya positif H1N1,” ujar Yully.
Menurutnya, orang tua AR melaporkan hal tersebut ke Dinas Kesehatan dan mengatakan bahwa AR adalah salah satu dari ratusan santri Dar-Al Qolam yang mengalami demam massal dan dipulangkan oleh pihak pesantren. “Padahal mereka semestinya masih dalam masa karantina,” kata Yully.
Kasus lainnya, Yully meneruskan, terus ditemukan berkat laporan para dokter di klinik, puskesmas dan rumah sakit yang mendapati pasien demam dan flu mirip flu babi dan merupakan santri Dar-Al Qolam.
Kepala Puskesmas Jayanti, Allan Surtana mengakui jika santri yang dipulangkan tersebut mengalami sakit dan berpotensi menularkan ke yang lainnya. Ia mengatakan di kecamatan Jayanti saja ada lima santri yang lokasinya tersebar di sejumlah desa di Kecamatan itu. ”Tapi mereka sudah kami isolasi,” katanya.
JONIANSYAH