Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Migrant Care Sebut Revi Cahya Sulihatun Dijebak Sindikat Narkoba Jepang, Bertukar Tas dengan Temannya di Malaysia

image-gnews
Ilustrasi Narkoba atau methylamphetamine. Getty Images
Ilustrasi Narkoba atau methylamphetamine. Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Bantuan Hukum Migrant Care, Nur Harsono, menyebutkan Revi Cahya Sulihatun telah dijebak dalam kasus 1,5 kg narkotika. "Revi adalah korban, bukan pelaku. Dia terjebak dalam sindikat narkoba yang ada di Jepang," ujar dia saat dihubungi, Jumat, 5 Juli 2024.

Revi sempat dikabarkan menghilang di Bandara Internasional Kansai Osaka pada 10 Juni. Dua hari setelah kabar hilang, Konsulat Jenderal RI menerima pemberitahuan bahwa Imigrasi Osaka telah menangkap Revi. Isu yang berhembus ke publik di awal, penangkapan itu berkaitan dengan dugaan pekerja ilegal dengan modus visa turis. 

Belakangan terkuak bahwa Revi ditahan karena kedapatan membawa 1,5 kg narkotika. Nur Harsono menjelaskan bahwa tas berisi 1,5 kg narkotika itu bukan milik Revi. Tas itu milik kenalan Revi di Malaysia. Revi diketahui sempat bekerja di Malaysia dalam rentan periode 2018-2021, kemudian bekerja di Turki satu tahun dan sempat kembali bekerja di Malaysia satu bulan pada 2023. 

Nur Harsono menjelaskan tas Revi dan temannya sengaja ditukar saat mereka berada di Bandara Internasional Kuala Lumpur Malaysia. "Revi tidak mengetahui tas temannya ada narkotika," ujar dia.

Revi dan temannya itu bersepakat ke Osaka Jepang. Namun sang teman mengatakan perlu ke Hongkong terlebih dahulu. Menurut Harsono, Revi menyetujui permintaan temannya untuk tukar koper karena segan mengatakan tidak. "Semua biaya dari temannya itu," ujar Harsono. 

Ia mengatakan Revi dijanjikan untuk bekerja di Jepang oleh temannya tersebut. Sang teman juga mengaku akan membiaya biaya belajar Bahasa Jepang selama satu bulan sebagai syarat bekerja di sana. Namun sesampainya di Bandara Kansai Osaka, Revi justru ditangkap pihak Imigrasi karena kepemilikan 1,5 kg narkotika. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hari ini, Nur beserta orang tua Revi mendatangi kantor Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) di Jalan Taman Pejambon, Jakarta Pusat. Ia meminta agar KJRI Osaka bisa memberikan pendampingan hukum. "Kami juga menjelaskan bahwa Revi enggak salah," ujar dia. 

Selain dugaan pekerja ilegal yang sempat berhembus. Revi juga sempat diisukan masuk  dalam daftar blacklist Malaysia sebanyak dua kali. Salah seorang yang mengaku kenal dengan Revi sebelumnya menyebarkan informasi di sosial media, bahwa ia membantu Revi menghapus stamp banned paspor milik Revi. 

Stamp banned adalah tanda bahwa seseorang telah di-blacklist dalam waktu tertentu untuk masuk sebuah negara. Akun tersebut adalah klarifikasi_saya. Perihal ini, Harsono tidak bisa mengkonfirmasi. Namun berdasarkan cerita yang ia tahu, paspor Revi sempat ditolak saat hendak kembali ke Malaysia. "Tapi kemudian Revi bisa masuk sama temannya di Malaysia dan dijanjikan temannya kerja di Jepang," ujar dia.

Sejak ditahan oleh otoritas Kejaksaan Distrik Osaka, Revi sudah bertemu dengan pihak KJRI Osaka pada 19 Juni lalu. Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, mengatakan KJRI akan menjamin hak Revi Cahya Sulihatun dalam mendapatkan pembelaan hukum.

Pilihan Editor: Migrant Care Minta Kemlu Dampingi WNI yang Ditahan Kejaksaan Osaka karena Membawa 1,5 Kg Narkotika

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


2 Tahun Pembunuhan Eks Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Dendam Tetsuya Yamagami

8 jam lalu

Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meninggal dunia pada 8 Juli 2022. Ia tewas ditembak saat tengah berpidato di Kota Nara, Jepang. REUTERS
2 Tahun Pembunuhan Eks Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Dendam Tetsuya Yamagami

Dua tahun berlalu sejak peristiwa penembakan yang menewaskan eks Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Berikut kilas baliknya. Siapa pembunuhnya?


BKKBN Indonesia Tergetkan Anak Perempuan: Ini Kebijakan Sederet Negara yang Angka Kelahirannya Turun

11 jam lalu

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak. Foto: Canva
BKKBN Indonesia Tergetkan Anak Perempuan: Ini Kebijakan Sederet Negara yang Angka Kelahirannya Turun

Indonesia disebut-sebut sedang mengalami penurunan angka kelahiran.


Setelah Prancis dan Skotlandia, Dior Spa Hadir di Eastern & Oriental Express

1 hari lalu

Gerbong observasi Eastern & Oriental Express. dok. Belmond Train
Setelah Prancis dan Skotlandia, Dior Spa Hadir di Eastern & Oriental Express

Eastern & Oriental Express melengkapi rangkaian kereta mewah dengan pengalaman spa dari Dior


Dua Perjalanan Eastern & Oriental Express Ajak Wisatawan Menjelajahi Lanksap Malaysia

1 hari lalu

Eastern & Oriental Express. dok. Belmond Train
Dua Perjalanan Eastern & Oriental Express Ajak Wisatawan Menjelajahi Lanksap Malaysia

Sepanjang perjalanan Eastern & Oriental Express mengajak wisatawan melihat panorama hutan hujan tropis, sungai, area persawahan, laut hingga kuil


4 Fakta Kasus Revi Cahya Sulihatun, Warga Kebumen yang Ditangkap di Jepang karena Narkoba

2 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Subekti
4 Fakta Kasus Revi Cahya Sulihatun, Warga Kebumen yang Ditangkap di Jepang karena Narkoba

Revi Cahya Sulihatun, warga Kabupaten Kebumen, ditangkap otoritas Jepang. Sebelumnya dilaporkan hilang


Kurir Narkoba yang Bawa 45 Bungkus Sabu di RS Fatmawati Baru Pertama Kali Beraksi

2 hari lalu

Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya mengungkap penyelundupan 45 paket sabu di parkiran Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. Polisi juga mengincar kurir di Bintaro Sektor 9 saat hendak transaksi, Tangerang Selatan, Kamis, 4 Juli 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Kurir Narkoba yang Bawa 45 Bungkus Sabu di RS Fatmawati Baru Pertama Kali Beraksi

Polisi menangkap kurir narkoba inisial AS, 22 tahun, yang hendak mengantarkan 45 bungkus sabu dari Rumah Sakit Fatmawati ke Bintaro


Pendaftaran Beasiswa S2 Jepang Inpex 2024 Dibuka Hari Ini, Simak Persyaratannya

2 hari lalu

Ilustrasi beasiswa. Freepik
Pendaftaran Beasiswa S2 Jepang Inpex 2024 Dibuka Hari Ini, Simak Persyaratannya

Beasiswa S2 Jepang Inpex 2024 terbuka bagi pelajar Indonesia usia di bawah 30 tahun dengan gelar S1 bidang ilmu alam.


Imigrasi Deportasi 13 WNA Taiwan Pelaku Kriminal yang Hendak Kabur ke Indonesia

2 hari lalu

Dirjen Imigrasi Silmy Karim (tengah) meninjau proses pemeriksaan keimigrasian di autogate yang dioperasikan di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu, 6 Maret 2024. Sebanyak 30 unit autogate pemeriksaan imigrasi yang mengintegrasikan teknologi Face Recognition serta Border Control Management (BCM) itu diresmikan di Bandara Bali untuk mempermudah dan mempercepat proses pemeriksaan keimigrasian. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Imigrasi Deportasi 13 WNA Taiwan Pelaku Kriminal yang Hendak Kabur ke Indonesia

Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham memulangkan paksa atau deportasi 13 WNA asal Taiwan.


Sensasi Mendebarkan Meniti Jembatan Gantung Setinggi 25 Meter di Hutan Mulu Sarawak Malaysia

2 hari lalu

Meniti jembatan gantung Canopy Walk di atas hutan Mulu Sarawak, Malaysia, Rabu 3 Juli 2024. TEMPO / JONIANSYAH HARDJONO
Sensasi Mendebarkan Meniti Jembatan Gantung Setinggi 25 Meter di Hutan Mulu Sarawak Malaysia

Jembatan gantung ini menghubungkan pohon-pohon raksasa yang berada di tengah hutan hujan Gunung Mulu, Sarawak, Malaysia.


Ibu Revi Cahya Sulihatun Cerita Tujuan Anaknya ke Osaka: Dapat Tawaran Kerja di Restoran dan Kursus Bahasa 1 Bulan

2 hari lalu

Ilustrasi Narkoba atau methylamphetamine. Getty Images
Ibu Revi Cahya Sulihatun Cerita Tujuan Anaknya ke Osaka: Dapat Tawaran Kerja di Restoran dan Kursus Bahasa 1 Bulan

Tariwiyati bercerita Revi Cahya Sulihatun mendapat tawaran bekerja di restoran di Jepang.