TEMPO.CO, Jakarta - Tujuh jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi saat ini masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara, Kramat Jati, Jawa Timur untuk divisum dan identifikasi. Dari hasil sementara, diketahui hampir semuanya masih tergolong anak.
Ketua Bidang Pelayanan Pusdokkes Polri, Kombes pol Hery Wijatmiko menyampaikan bahwa hampir semua dari jenazah ini belum memiliki KTP. Meskipun menurutnya bisa jadi karena belum didaftarkan saja.
“Anak-anak, ada yang belum punya KTP ya, Dari pemeriksaan itu kurang lebih empat belas tahun,” kata Hery dalam konferensi pers, Senin, 23 September 2024.
Hal ini juga selaras dengan salah satu mayat yang sudah teridentifikasi oleh keluarga. Yanti (48 tahun), kakak dari salah satu jenazah berinisial MD yang masih berusia 16 tahun. Dari keterangan sang kakak, MD baru saja lulus SMP tahun lalu. Saat ini, MD memang tidak sedang bersekolah. Namun, rencananya akan masuk ke sekolah menengah kejuruan (SMK) tahun depan.
“Iya memang gak sekolah, baru lulus SMP. Tapi baru mau didaftarkan lagi ke SMK,” ucap Yanti.
Dalam laporan Tempo sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Karyoto menyebut tujuh mayat laki-laki yang ditemukan di Kali Bekasi, belakang Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi merupakan remaja yang terlibat tawuran pada Sabtu, 21 September 2024 dini hari. Adapun ketujuh remaja tersebut diduga tewas setelah melompat ke sungai karena ketakutan saat melihat patroli polisi.
"Mereka menceburkan diri ke sungai karena ketakutan adanya patroli yang lewat atau yang menegurnya. Menegurnya sejauh mana ini sedang kami dalami," katanya di Bekasi, Ahad, 22 September 2024 dilansir dari Antara.
Ketujuh mayat ini ditemukan pada minggu pagi, 22 September 2024, oleh seorang warga yang hendak memandikan kucingnya. saat ini ketujuh jenazah masih dalam proses identifikasi di RS. Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Pilihan Editor: Propam Polda Metro Jaya Periksa 9 Polisi dalam Kasus Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi
