Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengakuan Mantan Anggota Jamaah Islamiyah: Ikut ke Afganistan dan Renungan di Penjara

image-gnews
Mantan anggota Jamaah Islamiyah, Umar Haidar usia menghadiri Dialog Kebangsaan bertajuk 'Dengan Ilmu Syar'i Kita Kembali ke Pangkuan NKRI' yang diselenggarakan di salah satu hotel di Depok, Minggu, 3 November 2024. Foto : Istimewa
Mantan anggota Jamaah Islamiyah, Umar Haidar usia menghadiri Dialog Kebangsaan bertajuk 'Dengan Ilmu Syar'i Kita Kembali ke Pangkuan NKRI' yang diselenggarakan di salah satu hotel di Depok, Minggu, 3 November 2024. Foto : Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Para mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) menggelar dialog kebangsaan usai para petingginya menyatakan pembubaran diri. Umar Haidar, 58 tahun, menceritakan pengalamannya bergabung dengan salah satu kelompok teroris di Indonesia itu.

Perkenalan Umar dengan Jamaah Islamiyah berawal dari aktivitasnya yang kerap mengikuti pengajian Abdullah Sungkar di Surabaya saat masih duduk di SMA. Abdullah Sungkar bersama Abu Bakar Ba’asyir merupakan pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo. Abdullah wafat pada 23 Oktober 1999.

Kepadanya, Abdullah Sungkar menjelaskan jika dakwah membutuhkan perjuangan. Salah satu caranya dengan berkelompok. “Satu kekuatan, satu persatuan yang disebut jemaah. Kemudian saya bergabung," kata Umar usai mengikuti dialog kebangsaan di salah satu hotel di Depok, Ahad, 3 November 2024.

Namun, saat itu Jamaah Islamiyah belum terbentuk. Abdullah Sungkar masih berjuang atas nama kelompok Negara Islam Indonesia (NII). Dari Abdullah, Umar mendapatkan pemahaman tentang nilai-nilai jihad yang digaungkan NII. "Sampai kemudian ustad Abdullah Sungkar mengantarkan saya bersama teman-teman mempelajari jihad, baik teori maupun praktik di Afganistan," ucap Umar.

Umar bertolak ke Afganistan awal 1986 untuk membantu para mujahidin sekaligus belajar jihad. Ia bergabung dalam organisasi Al Ittihad Al Islamiyah pimpinan Abdul Rab Sayyaf yang bekerja sama dengan Syekh Abdur Rajab.

Umar mengklaim saat itu pemerintah Indonesia membuka pintu bagi warga yang ingin berangkat ke Afganistan. Pasalnya saat itu Uni Soviet sedang menginvasi negara tersebut. "Kan, musuh bersama. Baik itu musuhnya Amerika, musuhnya Pakistan, musuhnya NATO, ya, itu Rusia (Uni Soviet) pada saat itu," ucap dia.

Meski berada di Afganistan, Umar mengaku ia lebih banyak berada di camp latihan. Pihak Afganistan, kata dia, memiliki kebijakan untuk mengerahkan mujahidin selain dari Indonesia untuk bertempur langsung dengan Uni Soviet. "Kebanyakan mujahidin dari Arab untuk berperang melawan Rusia," katanya.

Hubungan Umar dengan Noordin M Top dan dr Azhari

Setelah dua tahun di Afganistan Umar kembali ke Indonesia dan menjadi pendakwah dan bertemu kembali dengan Abdullah Sungkar. Kepadanya, Abdullah menjelaskan sejumlah persoalan di NII hingga akhirnya memutuskan keluar dan membentuk Jamaah Islamiyah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Umar mengikuti jejak Abdullah Sungkar dan bergabung dengan JI. Pada 2004 ia masuk penjara karena dituduh menyembunyikan Noordin M Top dan dr. Azhari. Ia mengklaim sebenarnya saat itu sedang menjalankan misi untuk menasihati keduanya agar tidak melakukan teror bom lagi. "Tapi karena menyembunyikan personal dan menyembunyian informasi akhirnya kena (divonis) 3 tahun," ucap Umar.

Pada 2021, Umar kembali dijebloskan ke penjara karena menjadi staf pimpinan Jamaah Islamiyah saat itu, Para Wijayanto, dan divonis 5 tahun. "Alhamdulillah sudah bebas," katanya.

Umar mengaku bersyukur karena di dalam penjara dapat berdiskusi dengan teman-temannya dan menemukan ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Salah satunya dengan membubarkan Jamaah Islamiyah. Keputusan kembali ke NKRI salah satunya karena melihat lahirnya Indonesia tidak lepas dari peran ulama dan atas dasar kesepakatan bersama.

"Setelah berfikir panjang kemudian memilih bahwa aktivitas yang paling tepat untuk menunjang dakwah kami adalah pembubaran organisasi (Jamaah Islamiyah)," kata Umar.

Dialog Kebangsaan bertajuk "Dengan Ilmu Syar'i Kita Kembali ke Pangkuan NKRI" bertujuan memastikan semua anggota Jamaah Islamiyah patuh dan semakin memantapkan keputusan untuk membubarkan diri. 

Adapun dialog di salah satu Hotel Depok itu diikuti sekitar 140 anggota Jamaah Islamiyah ang merupakan alumni akademi militer Afganistan dan Moro, Filipina.

Baca laporan lengkap pembubaran Jamaah Islamiyah di Majalah Tempo: Balik Arah Jamaah Islamiyah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Karanganyar, Kepala Desa: Diajak Kumpulan Tidak Mau

2 jam lalu

Rumah kos tempat tinggal terduga teroris, SQ, di Desa Waru, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah yang digeledah Tim Densus 88 Anti-teror Mabes Polri, Senin, 4 November 2024. Foto diambil Selasa, 5 November 2024. TEMPO/Septhia Ryanthie
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Karanganyar, Kepala Desa: Diajak Kumpulan Tidak Mau

Dalam penggeledahan di rumah kos terduga teroris itu, Kepala Desa Waru Pardijo mengatakan Densus 88 mengamankan 12 barang.


Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Jawa Tengah, Geledah 1 Rumah Kos di Sukoharjo

3 jam lalu

Rumah kos tempat tinggal terduga teroris, SQ, di Desa Waru, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah yang digeledah Tim Densus 88 Anti-teror Mabes Polri, Senin, 4 November 2024. Foto diambil Selasa, 5 November 2024. TEMPO/Septhia Ryanthie
Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Jawa Tengah, Geledah 1 Rumah Kos di Sukoharjo

Polda Jateng sebut Densus 88 Mabes Polri menangkap 3 orang di Kudus, Demak, dan Karanganyar Solo.


Begini Teror Terhadap Presiden BEM Fisip Unair

7 hari lalu

Dekan FISIP Unair, Bagong Suyanto (kiri-baju putih) dan Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah (kanan) memberikan kererangan pers di FISIP Unair, Senin 28 Oktober 2024. TEMPO/Hanaa Septiana
Begini Teror Terhadap Presiden BEM Fisip Unair

Setelah mengkritik pemerintahan Prabowo, Presiden BEM Fisip Universitas Airlangga mendapat berbagai teror dan intimidasi.


Rudy Soik Mengaku Diteror Oknum Polda NTT hingga Diintai Drone di Rumahnya

11 hari lalu

Ipda Rudy Soik memberikan pernyataan pada wartawan saat akan melaporkan teror-teror yang dialaminya ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di Gedung LPSK Jl. Raya Bogor, Jakarta, Kamis, 24 Oktober 2024. TEMPO/Dede Leni Mardianti
Rudy Soik Mengaku Diteror Oknum Polda NTT hingga Diintai Drone di Rumahnya

Rudy Soik Mengaku Diteror Oknum Polda NTT hingga Diintai Drone Dirumahnya. Berikut deretan teror-teror yang dialami Rudy.


Putin Ucapkan Belasungkawa ke Erdogan Atas Serangan Teroris di Pusat Dirgantara Turki

12 hari lalu

Putin Ucapkan Belasungkawa ke Erdogan Atas Serangan Teroris di Pusat Dirgantara Turki

Di sela-sela KTT BRICS, Putin menyampaikan belasungkawa kepada Erdogan atas serangan teroris di Turki.


Serangan Teroris di Turki, 5 Orang Tewas 22 Luka-luka

12 hari lalu

Dua orang teroris bersenjata tertangkap rekaman kamera keamanan mendekati gedung Turkish Aerospace Industries (Tusas) di Ankara, Turki 23 Oktober 2024. Kedua penyerang menaiki sebuah taksi kuning yang sudah rusak parah. REUTERS
Serangan Teroris di Turki, 5 Orang Tewas 22 Luka-luka

Dua teroris menembakkan dan meledakan kantor pusat dirgantara di Ankara, Turki. Lima orang tewas.


Menteri Agama Nasaruddin Umar Pimpin Apel Hari Santri di Tugu Proklamasi

14 hari lalu

Enam mantan tokoh Jamiyah Islamiyah tampak menghadiri Apel Hari Santri di taman Proklamasi, Jakarta Pusat. Mereka adalah Mustaqim  Safar, Abu Haris, Ahmad syaifullah , Dikdik Mudzakir, Yusuf Sutisna dan Qosdi Ridwanullah.  Mereka saling berpelukan dengan Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Selasa, 22 Oktober 2024. Tempo/Jihan Ristiyanti.
Menteri Agama Nasaruddin Umar Pimpin Apel Hari Santri di Tugu Proklamasi

Pada apel Hari Santri, Menteri Agama Nasaruddin Umar ingatkan agar Santri berani bermimpi dan mengambil sikap untuk NKRI.


Mantan Pentolan Jamaah Islamiyah Hadiri Peringatan Hari Santri

14 hari lalu

Enam mantan tokoh Jamaah Islamiyah tampak menghadiri Apel Hari Santri di taman Proklamasi, Jakarta Pusat. Mereka adalah Mustaqim  Safar, Abu Haris, Ahmad syaifullah , Dikdik Mudzakir, Yusuf Sutisna dan Qosdi Ridwanullah.  Mereka saling berpelukan dengan Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Selasa, 22 Oktober 2024. Tempo/Jihan Ristiyanti
Mantan Pentolan Jamaah Islamiyah Hadiri Peringatan Hari Santri

Selain dua tokoh itu, ada empat mantan pentolan Jamaah Islamiyah yang ikut hadir memperingati Hari Santri.


Fethullah Gulen, Musuh Bebuyutan Erdogan, Meninggal Dunia

14 hari lalu

Fethullah Gulen. russia-now.com
Fethullah Gulen, Musuh Bebuyutan Erdogan, Meninggal Dunia

Fethullah Gulen yang dituduh mendalangi upaya kudeta terhadap pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan, meninggal dunia pada Ahad malam dalam usia 83 tahun


Pemred Jubi Punya Rekaman CCTV Pelaku yang Lempar Bom Molotov, Ada 2 Orang

18 hari lalu

Warga mengamati dampak ledakan bom pada mobil di Halaman Kantor Redaksi Jubi, Waena, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu, 16 Oktober 2024. Aksi pelemparan bom molotov tersebut mengakibatkan dua mobil operasional Jubi yang diparkir di halaman kantor Redaksi Jubi terbakar dan rusak, sekitar pukul 03.15 WITA. ANTARA /Gusti Tanati
Pemred Jubi Punya Rekaman CCTV Pelaku yang Lempar Bom Molotov, Ada 2 Orang

Teror Bom Molotov yang terjadi pada media Jubi bukan pertama kalinya.