TEMPO Interaktif, Jakarta - Polisi akan melakukan pertemuan lanjutan dengan para pemimpin organisasi massa terkait dengan kejadian bentrokan di Rempoa Sabtu malam lalu. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafli Ahmad menyatakan bahwa pihaknya akan mencoba melakukan evaluasi.
"Perlu dilihat lagi bagaimana proses perekrutan atau pendidikan terhadap anggota ormas-ormas ini," katanya. Menurutnya, hal seperti ini perlu dilakukan agar tercipta evaluasi yang lebih menyeluruh terkait upaya sosialisasi dan pendidikan terhadap para anggota ormas.
Hal itu akan, kata Boy, juga akan dikoordinasikan secara sinergi dengan instansi-instansi terkait termasuk pemerintah. "Agar dapat melihat keberadaan ormas sudah sejalan dengan dasar hukum yang ada," katanya.
Secara lebih khusus Boy merujuk pada Undang-Undang No. 8 tahun 1985 tentang organisasi massa. "Akan dilihat lagi apakah anggaran rumah tangga setiap ormas sudah sesuai dengan dasar hukum ini atau belum," ungkapnya.
Tindakan anarki yang muncul dari adanya kerumunan massa pendukung ormas kerap muncul di DKI Jakarta. Yang terakhir kali terjadi adalah bentrokan di Rempoa yang melibatkan empat ormas pada Sabtu lalu. Akibatnya, para pimpinan ormas yang terlibat yaitu Forum Betawi Rempug (FBR), Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), Kembang Latar, dan Pemuda Pancasila.sempat mengadakan pertemuan dengan Polda Metro Jaya.
Dalam pertemuan itu, disepakati bahwa keempat ormas bersepakat damai. Selain itu, mereka juga berjanji tak segan untuk menyerahkan anggotanya yang terbukti terlibat dalam upaya pengeroyokan dan perusakan yang terjadi di Rempoa.
EZTHER LASTANIA