Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waduk di Halim Dapat Mengendalikan Jutaan Meter Kubik Air Sunter  

image-gnews
Kali sunter. TEMPO/Tri Handiyatno
Kali sunter. TEMPO/Tri Handiyatno
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta-Keenam waduk yang dikonsepkan oleh DKI di kawasan Bandar Udara Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur diestimasi dapat mengendalikan 2 juta meter kubik debit air kali Sunter.

Sehingga luapan air yang biasanya limpas di kali Sunter tersebut karena penyempitan kali akan segera teratasi. Namun pembahasan pembangunan antara DKI dengan TNI AU baru sebatas pembangunan waduk keenam yang diestimasi menampung air 120 ribu meter kubik.

“Sekarang masih tahap merumuskan Memoradum of Understanding (MoU). Waduk itu selain untuk mengendalikan sungai Sunter, juga dapat digunakan TNI AU sebagai tempat latihan air seperti menyelam, berenang, pendaratan di air dan lainnya,” kata Wakil Dinas Pekerjaan Umum I Putu Ngurah Indiana, Jumat ini.

Putu menegaskan konsep yang baru dibahas dengan TNI AU hanya waduk keenam dengan luas 9 hektar, kedalaman 9 meter dan berlokasi di seberang utara tol Cikampek. Meski demikian kelima waduk lainnya telah dipersiapkan konsepnya oleh DKI dan lokasinya berjajar dengan kali Sunter.

Waduk pertama dikonsepkan luasnya 7 hektar dan menampung air 352 ribu meter kubik. Saat ini waduk tersebut sudah ada. Namun luasnnya hanya 5 hektar sehingga akan dikembangkan lagi sebanyak 2 hektar.

Waduk kedua dikonsepkan luasnya 12 hektar dan menampung air 340 ribu meter kubik. Saat ini waduk tersebut telah ada 5 hektar dan akan dikembangkan lagi sebanyak 7 hektar. Waduk ketiga dikonsepkan luasnya 16 hektar dan menampung air 654 ribu meter kubik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dan Waduk keempat dikonsepkan luasnya 19 hektar dan menampung air 425 ribu meter kubik. Untuk waduk 3 dan 4 saat ini masih berupa sawah tadah hujan.

“Sedangkan waduk kelima dikonsepkan luasnya 11 hektar dan menampung air 200 ribu meter kubik, saat ini masih berupa lahan kosong. Sementara waduk keenam saat ini berupa sawah tadah hujan dan ada juga warga yang menghuni disana,” terang Putu.

Putu mejelaskan DKI bertindak sebagai pengerja proyek waduk keenam, sedangkan kepemilikan lahan tetap dipegang oleh TNI AU. Kompensasi yang diminta TNI AU atas pembangunan waduk ini adalah pembangunan asrama di dalam komplek Halim. Jika secara ketentuan tata cara pengelolaan daerah dapat dipertanggung jawabkan maka DKI akan menyetujui kompensasi tersebut.

“Air bahan baku yang dihasilkan oleh waduk ini akan sangat bagus, karena air di sekitaran Halim belum hitam. Fungsi waduk pun akan optimal karena kami memberdayakan dengan multi fungsi,” kata Putu.

RENNY FITRIA SARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementerian PUPR Akan Restorasi Danau Sentarum Kalimantan Barat  

3 Juli 2017

Taman Nasional Danau Sentarum. Kapuashulukab.go.id
Kementerian PUPR Akan Restorasi Danau Sentarum Kalimantan Barat  

Kementerian PUPR akan merestorasi Danau Sentarum yang merupakan sumber utama Sungai Kapuas dan daerah tangkapan air di Kalimantan Barat.


PGN Bangun Pipa 195 km Tahun 2016

23 November 2016

Pekerja melakukan pengecatan pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) di Jakarta, 12 Agustus 2016. PT PGN telah membangun dan mengoperasikan pipa gas bumi lebih dari 7.100 kilometer, atau setara 76 persen pipa gas bumi di seluruh Indonesia. ANTARA/Rivan Awal Lingga
PGN Bangun Pipa 195 km Tahun 2016

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) terus memperluas jaringan gas bumi di berbagai daerah dengan membangun pipa sepanjang 195 km pada 2016.


Pembuatan Sumur Resapan Jadi Tontonan Siswa Sekolah Dasar  

6 November 2015

Pembuat sumur resapan di kawasan Kuningan, Jakarta, (12/11). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mengebut pembuatan sumur resapan untuk menghadapi musim hujan. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Pembuatan Sumur Resapan Jadi Tontonan Siswa Sekolah Dasar  

Pembuatan sumur resapan di sekolah bertujuan mengurangi limpasan air ke jalan dan saluran air.


Ahok: DKI Sudah Berikan Dana untuk Kabupaten Bogor  

29 November 2013

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Tempo/Aditia Noviansyah
Ahok: DKI Sudah Berikan Dana untuk Kabupaten Bogor  

Dana itu digunakan untuk membuat biopori dan bioretensi sebesar Rp 3,5 miliar serta meruntuhkan vila-vila di Cisarua, Bogor sebesar Rp 2,1 miliar.


Ahok: Sumur Resapan untuk Petakan Akuifer

11 November 2013

Wakil Gebenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Tempo/Dian Triyuli Handoko
Ahok: Sumur Resapan untuk Petakan Akuifer

Selain berfungsi menyerap air, sumur resapan itu diharapkan dapat mengurangi risiko penurunan muka tanah.


Bekasi Bangun Empat Penampungan Resapan Air  

3 November 2013

Tanggul  yang berbatasan dengan kali Bekasi saat banjir di  perumahan Pondok Ged, Jatiasih, Bekasi, (5/2). Tempo/Rully Kesuma
Bekasi Bangun Empat Penampungan Resapan Air  

Pemkot Bekasi membuat empat penampungan resapan air untuk mengatasi banjir. Baru satu yang siap digunakan.


Ribuan Mata Air Terancam Hilang

23 Maret 2013

REUTERS/Lee Jae-Won
Ribuan Mata Air Terancam Hilang

Rencananya ada penanaman ribuan pohon di sekitar mata air.


Yogyakarta Bangun Tiga Embung Penampung Air Hujan  

6 Januari 2013

Sejumlah siswa sekolah melintasi DAM Sabo usai banjir lahar dingin di dusun Bronggang, kelurahan Argomulyo, kecamatan Cangkringan, kabupaten Sleman, Yogyakarta (09/11). Hujan lebat yang turun membuat sungai meluap dan membawa banjir lahar dingin. TEMPO/Suryo Wibowo
Yogyakarta Bangun Tiga Embung Penampung Air Hujan  

Embung dibangun dengan cara membendung sungai. Dua embung akan dibangun di Kabupaten Sleman dan satu di Kabupaten Bantul.


Depok Galakkan Pembuatan Sumur Resapan

5 Desember 2010

Lubang Biopori.TEMPO/Tri Handiyatno
Depok Galakkan Pembuatan Sumur Resapan

Anggaran sebesar 30 miliar rupiah dialokasikan khusus untuk menangani banjir.


Resapan Air di Tangerang Selatan Menyusut 20 Persen

9 Juni 2010

Seorang warga menyebrangi tanggul rusak Situ Gintung, Tangerang Minggu (09/08). Pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp 10 Milyar untuk pembebasan tanah untuk pembangunan kembali situ yang tanggulnya jebol 27 maret lalu. Foto: TEMPO/Dinul Mubarok
Resapan Air di Tangerang Selatan Menyusut 20 Persen

Ancaman banjir menghantui wilayah Kota Tangerang Selatan, sebab resapan air di kota yang baru terbentuk itu saat ini telah menyusut hingga 20 persen.