TEMPO Interaktif, Bekasi--Kerusakan ruas jalan Inspeksi Kalimalang sepanjang 5 kilometer, dari Kecamatan Cibitung hingga Cikarang Barat, semakin parah. Pembangunan jalan untuk akses langsung dari kawasan industri Jababeka I menuju ruas tol Jakarta-Cikampek, pun menambah kerusakan jalan. Alat berat seperti beco, truk pengangkut tanah, beroperasi di atas badan jalan milik Provinsi Jawa Barat itu. Akibatnya, badan jalan yang awalnya beraspal hitam tertutup tanah merah tebal.
Jalan inspeksi Kalimalang merupakan jalur lintas provinsi, dari Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Karawang, Jawa Barat, sampai ke pantai utara (pantura), Jawa Tengah. Hampir seluruh badan jalan, kulit aspalnya telah terkelupas dan membentuk kubangan besar. Saat hujan, jalanan berubah seperti pematang sawah.
Pemerintah Kabupaten Bekasi, ingkar janji soal rencana perbaikan jalan tersebut. Wakil Bupati Darip Mulyana, kepada Tempo, sejak Januari lalu telah berjanji memperbaiki jalan Isnpeksi Kalimalang pada pertengan 2010."Lelang proyek dan pengerjaan jalan bisa dilaksanakan pertengahan tahun," kata Darip, penuh yakin. Tetapi, jalan Inspeksi Kalimalang sampai saat ini belum ditangani.
Bupati Bekasi Sa'dudin juga tidak bisa memberikan jawaban pasti. Bupati dan Wakilnya beralasan, status jalan adalah milik Provinsi. "Dananya menunggu dari Pemerintah Jawa Barat," kata Darip.
Jembatan Kaliulu di jalan Raya Industri Jababeka, Kampung Sempu, Desa Pasir Gembong, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, yang ambruk pada Oktober, tahun lalu belum juga dibangun. Selama setahun, pengendara hanya melintasi jembatan darurat yang dibangunan Yon Zipur Kodam Jaya.
Ketika itu, wakil Bupati Darip Mulyana juga menjanjikan pembangunan jembatan permanen akan dilaksanakan 2010. Lebar jembatan yang akan dibangun sekitar sembilan meter, panjang 16 meter, dan empat meter ketinggian dari muka air Kaliulu.
Di Kota Bekasi, ruas jalan Raya Legok, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, sepanjang empat kilometer juga belum tersentuh. Padahal, Dinas Binamarga dan Tata Air menjanjikan perbaikan jalan tersebut dilaksanakan bulan lalu.
Dari pantauan Tempo, kerusakan jalan semakin parah. Kubangan besar di tengah jalan menjadi penampungan air hujan.
Kepala Bidang Binamarga Lindon Tampubolon, menyatakan dana perbaikan Rp 3 miliar untuk ruas Raya Legok, telah disetujui. Tender proyek juga telah dilaksanakan, bahkan dirinya telah membuat surat perintah kerja kepada perusahaan pemenang tender jalan tersebut. "Segera diperbaiki," janji Lindon.
HAMLUDDIN