TEMPO Interaktif, Tangerang - Jalan Raya Kresek di Kampung Ceplak RT 01/02 Desa Sukamulya, Kabupaten Tangerang ambles sepanjang 4 meter, sedalam 3 meter di bagian bahu hingga pertengahan jalan.
Meski ambles, sejak Jumat pekan lalu, hingga pagi ini (Selasa 2/10) jalan ini tetap digunakan untuk kendaraan melintas karena merupakan satu-satunya akses dari Kecamatan Kresek dan Kecamatan Gunung Kaler menuju Kecamatan Balaraja.
Selain jebolnya konstruksi beton setebal 25 sentimeter ini, juga menyebabkan longsor sedalam kurang lebih tiga meter akibat jebolnya gorong-gorong di lokasi tersebut. Bahkan sepanjang kurang lebih empat meter tanggul di sisi jalan dengan ketinggian sekitar 2,5 meter juga ikut jebol akibat tidak kuat menahan longsoran jalan yang ambruk ini.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang Mad Romli yang juga tokoh masyarakat Kecamatan Sukamulya mengatakan, jebolnya jalan raya Kresek ini akibat perencanaan konstruksi jalan yang salah dari Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Tangerang.
Menurutnya, penyebab ambruknya jalan ini adalah jebolnya gorong-gorong yang sudah tidak kuat menahan beban. "Jika perencanaannya tepat, tentu petugas akan mengukur dulu, apakah gorong-gorong atau jembatan ini masih kuat atau tidak," ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Bidang Perencanaan Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Kabupaten Tangerang Roni Muharam mengatakan pihaknya telah menangani jalan ambles itu. "Kami sudah turun ke lokasi dan segera dilakukan perbaikan," ucapnya.
Menurut Roni, penyebab amblesnya jalan Raya Kresek tersebut dikarenakan jebolnya gorong-gorong yang dibuat tahun 1981 oleh Departemen Pekerjaan Umum dengan kontraktor PT Silkar dari Korea Selatan.
JONIANSYAH