TEMPO Interaktif, Depok -Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air kota Depok, Yayan Arianto, mengatakan pada tahun 2011 pihaknya akan menggalakkan pembuatan sumur resapan bio-pori.
Sumur resapan ini, kata Yayan, akan dibuat di setiap kelurahan di Depok. “Satu kelurahan kita buat lima hingga sepuluh sumur resapan bio-pori”, kata Yayan, Ahad (5/12).
Yayan menerangkan, pembuatan sumur resapan ini dilakukan guna mengurangi debit aliran air menuju Jakarta. Sumur-sumur resapan ini dibuat di perumahan, terutama rumah yang memiliki pekarangan. Program pembuatan sumur resapan ini, kata Yayan, lebih murah ketimbang rehabilitasi setu (danau rawa).
“Satu alat bio-pori itu harganya 250 ribu. Pemerintah sediakan untuk dipasang di setiap kelurahan. Kalau memperbaiki setu, satu setu saja ongkosnya bisa satu miliar,” tutur Yayan. Kota Depok sendiri memiliki 63 wilayah kelurahan.
Selain itu, untuk mengatasi masalah banjir, Yayan mengatakan pihaknya akan mengupayakan pengerukan sedimen pada sungai-sungai, terutama yang hilirnya di Jakarta. Anggaran sebesar 30 miliar rupiah dialokasikan khusus untuk menangani banjir. “Anggaran dinas tahun depan sekitar 137 miliar. 30 miliar sendiri untuk mengatasi banjir”, kata Yayan.
Baca Juga:
ANANDA BADUDU