Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

RSUD Balaraja Tangerang Akan Dioperasikan Juni

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah sempat terkatung-katung sejak tahun 2008, pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja Kabupaten Tangerang akhirnya rampung. Rencananya rumah sakit daerah tipe C ini akan dioperasikan pertengahan tahun ini.

"Sekarang tinggal tahap finishing, Juni nanti akan mulai beroperasi," ujar Direktur RSUD Balaraja Kabupaten Tangerang, dr RR Reniati, kepada Tempo, Ahad (10/4).

Menurut Reniati, dengan kapasitas 100 tempat tidur RSUD Balaraja yang berlokasi di Desa Tobat, Kecamatan Balaraja, itu akan melayani masyarakat wilayah barat Kabupaten Tangerang seperti Balaraja, Jayanti, Solear, Cikupa, Tigaraksa hingga perbatasan Serang dalam pelayanan kesehatan.

Selama ini masyarakat di wilayah itu cukup jauh untuk menjangkau RSUD Tangerang yang berada di wilayah Kota Tangerang dengan jarak tempuh 30-50 kilometer.

Reniati mengatakan selain merampungkan pembangunan fisik yang tinggal sedikit lagi, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) guna melengkapi berbagai persyaratan sebelum rumah sakit dioperasikan, seperti regulasi, izin operasional dan izin fungsional.

Untuk jabatan struktural rumah sakit, kata Reniati, sudah terbentuk. "Saat ini kami juga tengah menyiapkan administrasi dan kepegawaian," ucapnya.

Pembangunan RSUD yang dimulai tahun 2005 itu sempat terbengkalai beberapa tahun. Secara keseluruhan, anggaran pembangunan rumah sakit tersebut mencapai Rp 22,275 miliar berasal dari APBN yang dikucurkan bertahap sejak 2005 hingga 2007. Dana sebesar itu, Rp 14,115 miliar untuk pembelian lahan, Rp 6,135 miliar untuk pematangan lahan, dan Rp 2 miliar untuk pembangunan gedung.

Meski dibangun sejak 2005, hingga 2008 belum juga rampung. Pengerjaan proyek baru sekitar 12 persen dari keseluruhan proyek. Selain itu, kualitas bangunannya pun dinilai tidak sesuai bestek karena kini bangunan yang ada sudah retak-retak dan sebagian hancur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Semula kasus itu ditangani Kejaksaan Negeri Tangerang. Kejari telah menetapkan lima tersangka dalam kasus tersebut, yaitu Kepala Dinas Kesehatan Banten Djadja Budiharja, pejabat pembuat komitmen yang kini menjabat Kepala Biro Ekonomi Pemprov Banten Muhammad Natsir, Direktur PT Gelindingmas Wahana Nusa Jhon Chaidir, Kepala Proyek RSUD Balaraja Dimas Widiyatmo, dan Konsultan PT Cipta Serang Mitra Ade Siswanto.

Sejak 2008 tahun lalu Kejaksaan Tinggi Banten mengambil alih penanganan kasus itu dengan alasan efisiensi. Pasalnya sebagian besar pelaku yang terlibat kasus itu berada di Pemerintah Banten dengan alamat di Kota Serang. Namun, oleh Kejaksaan Tinggi Banten akhirnya dihentikan dengan alasan tidak ada penyimpangan.

Pemerintah Banten telah resmi menghibahkan RSUD Balaraja tersebut ke Pemerintah Kabupaten Tangerang 7 April lalu. "Gubernur Banten Ratu Atut Chosiah yang langsung menyerahkan dan meminta agar rumah sakit daerah ini segera dioperasikan," kata Reniati.

Terkait dengan kelengkapan RSUD seperti alat kesehatan, menurut Reniati, hal itu sudah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Banten. "Tinggal uji fungsi alat," katanya.

Secara terpisah, Asisten Daerah I Kabupaten Tangerang Iman Kusnandar mengatakan pemerintah daerah terus menggenjot sejumlah SKPD terkait secara marathon dalam persiapan pengoperasian RSUD Balaraja.

Sementara Kepala BP2T Kabupaten Tangerang Rudy Maesyal menambahkan saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan sejumlah SKPD terkait untuk melengkapi persyaratan, di antaranya Amdal, IPR, IMB, IPAL, lalu lintas, infrastruktur dan lainnya. "Kami terus melengkapi persyaratan pengoperasian RSUD. Mudah-mudahan, Juni ini sudah bisa dioperasikan sesuai target," kata dia.


JONIANSYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pembangunan RS Muara Badak Siap Rampung Akhir Tahun

1 hari lalu

Pembangunan RS Muara Badak Siap Rampung Akhir Tahun

Progres pembangunan RS Muara Badak berjalan positif tanpa ada hambatan yang berarti.


Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.


Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

2 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Program ini diharapkan dapat mempercepat pemenuhan dokter spesialis di daerah-daerah tertinggal, perbatasan dan Kepulauan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

4 hari lalu

Balita Palestina Leila Jeneid, yang menderita kekurangan gizi parah, menerima perawatan di Rumah Sakit Kamal Adwan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza di mana kekurangan makanan dan nutrisi penting telah menjadi perjuangan kolektif di daerah kantong tersebut, di Jalur Gaza utara, 26 Maret 2024. REUTERS/Osama Abu Rabee
Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara


Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

5 hari lalu

Dr. Adnan Al-Bursh. Istimewa
Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.


Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Ilustrasi - Ventilator rumah sakit. (ANTARA/Shutterstock/am)
Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.


1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

11 hari lalu

Ilustrasi ruang perawatan di rumah sakit.
1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.


PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

11 hari lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB


Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

17 hari lalu

Raden Ajeng Kartini bersama dua saudarinya Kardinah dan Roekmini. Wikipedia/Tropenmuseum
Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.