TEMPO Interaktif, Jakarta -Penutupan ruas Jalan Prof. Dr. Satrio dari arah Jalan Sudirman ternyata tidak membuat khawatir para pedagang yang ramai di jalan tersebut. “Awalnya sih sepi, tapi cuma semingguan, sekarang sudah ramai kayak biasa,” kata Gina (38), pemilik toko ponsel di ITC Kuningan, Jumat, 3 Juni 2011.
Pemerintah DKI Jakarta menutup jalan di samping Jalan Layang Sudirman menuju Jalan Prof. Dr. Satrio mulai tanggal 12 April 2011. Sepanjang 70 meter dari seluruh jalan itu ditutup untuk mendukung proyek pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang.
Meski tahu bahwa salah satu akses masuk ke jalan tempat tokonya bernaung itu akan ditutup selama tiga bulan, Gina tidak takut penghasilannya berkurang. “Lihat saja, sekarang masih banyak yang datang,” ujarnya sambil menunjuk para pengunjung yang lalu-lalang di depan tokonya.
Menurutnya, para pengunjung akan mencari tahu cara masuk ke ITC Kuningan dan Mal Ambassador yang telah menjadi pilihan belanja warga Ibu Kota. “Mereka pasti tetap datang ke sini, kan sudah langganan,” katanya dengan percaya diri.
Hal serupa juga dikemukakan Suhendri (23), penjaga toko aksesoris di Mal Ambassador. “Kalau repot ke sini dari arah Sudirman, kan masih banyak akses lain, bisa dari Kampung Melayu, Pancoran, dan lain-lain,” ujarnya.
Yang dikhawatirkan Suhendri bukanlah penutupan sebagian jalan ini . “Di depan mau dibangun mall baru, kalau jadi, takutnya pelanggan lari semua ke sana,” katanya. Di Jalan Prof. Dr. Satrio memang sedang dibangun superblok Kuningan City. Selain apartemen, di atas superblok itu juga akan dibangun pusat perbelanjaan.
PUTI NOVIYANDA