TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah pembatasan truk diberlakukan di jalan tol Cawang-Tomang-Pluit, Pemerintah DKI Jakarta berencana memberlakukan kebijakan yang sama untuk jalan tol cawang-Priok, Cawang-Cikunir, dan Cawang-Pasar Rebo. "Segera, ruas jalan tol lain juga akan ada pembatasan jam operasional truk," kata Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono saat dihubungi Tempo, Selasa, 14 Juni 2011.
Menurut Pristono, pemerintah pusat menargetkan pembangunan tol Jakarta Outer Ring Road West (JORR W) 2 (Ulujami-Kebon Jeruk) selesai awal 2013. "Akan ada pengaturan waktu operasional pada ruas jalan tol dalam kota lainnya bila JORR sudah terkoneksi," katanya.
Setelah ruas tol JORR W2, East (E) 2 (Cikunir-Cakung), dan akses Tanjung Priok selesai maka kondisi lalu lintas di Jakarta, kata dia, akan jauh lebih baik. "Kemacetan di Jakarta akan jauh berkurang. Kami akan ajukan agar truk angkutan berat nanti bermain di tol lingkar luar," ujar Pristono.
Pristono menjelaskan dampak uji coba pengalihan truk angkutan berat di ruas Cawang-Tomang-Pluit berdampak positif bagi seluruh pengguna jalan. Dia berharap pembatasan truk ini tidak membebani Jalan Raya Serpong (Tangerang Selatan) dan Jalan Gatot Subroto (Jakarta). Truk dan kendaraan berat dapat memutar lewat Jalan Jagorawi-Jalan Wiyoto Wiyono-Jalan RE Martadinata-Tol Sedyatmo-JORR Kembangan, untuk masuk ke Merak.
Dengan mengikuti jalur ini, kata Pristono, memang ada pertambahan jarak dan waktu tempuh. Dari 27,53 kilometer menjadi 47,07 kilometer. Namun, waktu tempuhnya jadi lebih singkat, dari 97,51 menit menjadi 89,56 menit. Sementara, biaya operasionalnya hanya meningkat dari Rp 142.712 menjadi Rp 175.895 per kendaraan per rit.
Saat KTT ASEAN XVIII, kendaraan yang beroperasi pukul 22.00-23.00 WIB rata-rata ada 985 truk per jam. Sementara, saat status quo (27 Mei 2011, ancaman demo), menurun jadi 783 truk per jam, meningkat setelah status quo menjadi 1.139 truk. Truk angkutan ini bebas mengakses jalan tol dalam kota antara pukul 22.00-05.00 WIB.
AMANDRA MUSTIKA M