TEMPO Interaktif, Bogor - Seorang Anggota TNI Angkatan Darat, Letnan Satu Agus Pakpahan, 27 tahun, tewas, dan tujuh orang lainnya luka-luka, dalam tabrakan beruntun yang melibatkan 13 kendaraan roda dua dan empat di Jalan Raya HS Sukma, Kilometer 2, Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, Bogor, Jawa Barat, Ahad, 2 Oktober 2011 malam.
Keterangan yang diperoleh Tempo menyebutkan, korban bertugas di Kodam III Siliwangi. Korban rencananya akan melangsungkan pernikahan 15 Oktober nanti dengan kekasihnya Triana Irmasari Purba. Saat kecelakaan terjadi, dia bersama calon istrinya baru saja selesai mengantar surat undangan kepada seorang temannya di Bogor.
Ketika melaju pulang di jalur Sukabumi dengan sepeda motor Honda Beat nomor polisi F 3352 VG, tiba-tiba sebuah truk angkutan air mineral Aqua menghantam Letnan Satu Agus Pakpahan dan Triana. Akibatnya, pasangan calon pengantin ini terpental masuk ke selokan. Karena luka parah, prajurit muda itu menghembuskan nafas terakhir.
Sedangkan Triana mengalami luka-luka dan luput dari maut. Namun dia terlihat shock karena calon suaminya tewas. Saat ditemui di Rumah Sakit Daerah Ciawi Bogor, dia tak henti-hentinya menyebut kekasihnya itu. “Abang jangan tinggalin aku, kita mau menikah bang.“
Seorang saksi mata, M. Ridwan Sukanta, 23 tahun, mengatakan, tabrakan beruntun tersebut terjadi sekitar pukul 21.30 WIB. Ketika itu sebuah truk pengangkut air mineral bernomor polisi B 9772 MK melaju cepat dari arah Sukabumi menuju Ciawi.
Truk nyelonong ke kanan jalan dan langsung menabrak sejumlah mobil dan sepeda motor, termasuk Honda Beat yang dikendarai Agus. "Saya dengar suara benturan keras sekali. Ternyata tabrakan," ujar dia.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Kota Ajun Komisaris Muhamad Lukman Syarif menjelaskan, dugaan sementara pemicu tabrakan beruntun ini karena truk angkutan air mineral mengalami rem blong. Dalam kondisi kecepatan tinggi, pengemudi tidak bisa mengendalikan. “Pengemudi truk sudah kami amankanuntuk dimintai keterangan," ujarnya.
Terkait kejadian tersebut, Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Kota akan lebih ketat melakukan pemantauan kelayakan angkutan barang yang melintasi jalur Bocimi.
Pengusaha jasa angkutan juga diminta rajin memeriksa kondisi kendaraan operasionalnya. "Itu untuk menekan kecelakaan serupa akibat kendaraan rusak atau tidak layak beroperasi," katanya.
ARIHTA U SURBAKTI