TEMPO.CO, Depok - Seorang mahasiswa Universitas Pakuan Bogor, Yayan Abu Syopian, 19 tahun, tewas saat mengikuti pelatihan Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Geologi di Gunung Pancar, Bogor, sekitar pukul 23.00, Selasa, 21 Februari 2012. Ayah korban, Syahrum, 49 tahun, menemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh Yayan.
"Ada bekas goresan di lengan kanan dan mata kirinya. Darah keluar dari mulut, telinga, dan hidungnya. Saya rasa ada luka dalam," kata Syahrum di rumahnya di Cilodong, Depok, Rabu, 22 Februari 2012.
Untuk memastikan ada atau tidaknya tindakan kekerasan terhadap mahasiswa semester I jurusan Teknik Geologi itu, polisi melakukan otopsi terhadap jenazah Yayan di RS Polri Kramat Jati. "Sekarang sedang diotopsi," kata Syahrum.
Kepada keluarga korban, panitia mengatakan Yayan meninggal karena kelelahan. Ia sempat dilarikan ke RS Family Medical Center, Bogor. "Namun, di sana tidak ada penanganan serius, akhirnya Yayan meninggal," kata Syahrum menirukan ungkapan panitia pelatihan.
Yayan adalah putra pertama dari lima bersaudara pasangan Syahrum dan Siti Muhliso, 43 tahun. Mereka penduduk kelurahan Jati Mulya, Cilodong, Depok, Jalan Kampung Sawah. Kepada orang tuanya, Yayan meminta izin mengikuti kegiatan pelatihan selama lima hari, yakni 20-25 Februari 2012.
Baca Juga:
Paman Korban, Dedi Kurniawan, 36 tahun, tidak menyangka Yayan akan meninggal. Sebelum mengikuti pelatihan, Yayan mengatakan senang bisa naik gunung. "Dia pencinta alam, namun jarang keluar," kata Dedi.
Menurut anggota panitia pelatihan yang menolak disebutkan namanya, acara itu merupakan kegiatan rutin jurusan pada semester pertama. Kegiatan diikuti sekitar 60 mahasiswa. Mereka digunduli selama mengikuti kegiatan. "Biasanya, mahasiswanya sedikit, sekarang banyak. Makanya, banyak alumni juga berpartisipasi."
ILHAM TIRTA