TEMPO.CO , Jakarta:-- Ahli konstruksi dari Universitas Indonesia, Hengki Wibowo, mengatakan lapisan beton tiang penyangga jalan Tol Wiyoto Wiyono yang terkelupas di kawasan Papanggo, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, bisa mempercepat proses korosi rangka besi di dalamnya. "Itu sangat berbahaya," kata Hengki, Selasa 19 Juni 2012.
Sebelumnya, sekitar lima tiang penyangga jalan tol Wiyoto Wiyono di lingkungan RT 13 RW 08 Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, terkelupas, tepatnya di kilometer 15.800 jalan tol Wiyoto Wiyono. Tiang-tiang itu seperti “dikuliti” hingga rangka besi dalam kolom tiang terlihat.
Dari pengamatan Tempo, panjang bagian yang terkelupas atau keropos itu mencapai 1 meter dari tinggi kolom tiang, yang sekitar 4 meter. Bagian yang “dikuliti” itu berjarak sekitar 50 sentimeter dari permukaan tanah. Diduga lapisan beton dikelupas agar kerangka tiang penyangga tol bisa dicuri.
Menurut Hengki, inti kekuatan tiang penyangga jalan layang ada pada rangka besinya. Sedangkan "selimut" beton pelapisnya dibuat untuk melindungi besi dari korosi alias karat. Normalnya, proses korosi terjadi dalam waktu lama. Hengki memperkirakan korosi hanya terjadi pada rangka besi sepanjang beberapa milimeter per tahun. Namun proses korosi juga dipengaruhi oleh cuaca dan kondisi lingkungan. "Di Tanjung Priok yang dekat laut, misalnya, korosi bisa lebih cepat," katanya.
Ancaman bahaya itu bisa bertambah jika terjadi bencana alam seperti gempa bumi, yang bisa datang sewaktu-waktu. Karena itu, kata Henki, tak ada pilihan lain bagi pengelola jalan tol selain secepatnya menutup “selimut” beton yang keropos itu. “Maling-maling itu sudah cukup jauh bertindak," kata Hengki.
PINGIT ARIA | SUBKHAN | NURHASIM