TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana merelokasi 34 ribu kepala keluarga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung. Menurut Menteri Pemerintahan Rakyat, Djan Faridz, sebagian warga yang tinggal di Kampung Melayu, Jakarta Timur, sampai Srengseng, Jakarta Selatan, akan diungsikan.
"Warga akan diungsikan ke Pasar Rumput, Jakarta Selatan, dan di tanah milik Dinas Teknis Jakarta," kata Djan sesuai rapat kerja bersama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, di kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, di Jakarta, Jumat, 23 November 2012.
Hanya saja, kata Djan, jumlah kepala keluarga yang bisa ditampung di Pasar Rumput dan tanah milik Dinas Teknis hanya sekitar 6.000 keluarga. Sisanya, 28 ribu kepala keluarga rencananya akan ditempatkan di atas Depo Kereta Api Manggarai.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan setelah warga dipindahkan, Sungai Ciliwung akan direvitalisasi. "Lebarnya akan dikembalikan seperti dahulu, yakni 50 sampai 60 meter," kata Agung. Saat ini, menurut dia, lebar Sungai Ciliwung sekitar 20-30 meter.
Agung menambahkan, warga yang dipindahkan tidak perlu khawatir diusir karena harga sewa tempat dipastikan terjangkau. "Apalagi ada bantuan kesehatan dan pendidikan dari pemerintah untuk meringankan," ujar politikus Golkar ini. Ia mecontohkan Bantuan Operasional Sekolah yang akan diberlakukan 12 tahun, Jaminan Kesehatan Masyarakat, dan program-program pemerintah daerah lainnya.
Revitalisasi Sungai Ciliwung ini bertujuan untuk mengatasi banjir di kota Jakarta. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana DKI, banjir menggenangi 267 kelurahan dan sebanyak 2.755 keluarga menjadi korban banjir.
SUNDARI
Berita terpopuler lainnya:
Basuki Ahok Siap Ubah Rute Monorel
Jokowi Dihadang Banjir dan Macet
Hingga Desember, Tak Ada Kereta ke Bogor
Ahok Emoh GOR Lebak Bulus Dikorbankan untuk MRT|
Novie Amelia Gagal Minta Maaf kepada Aiptu Sugiyanto
Rencana Pelestarian Betawi Jokowi Kurang Terkonsep