TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan akan segera melanjutkan proyek pembangunan monorel di Jakarta. Dia mengatakan tidak memiliki ganjalan apa pun jika proyek yang mangkrak sejak tahun 2008 itu kembali dilanjutkan. "Ini soal keputusan politik, jadi kalau mudah jangan dipersulit," ujarnya saat menggelar uji publik terkait denga monorel di Balai Kota, Jakarta, Selasa, 12 Februari 2013.
Jokowi mengatakan tidak ragu dengan jumlah penumpang yang akan diangkut oleh monorel. Dia yakin, dengan konsistensi dukungan pemerintah, proyek itu mampu mengurangi kemacetan di Ibu Kota. "Yang penting pemerintah konsisten mendukung monorel, Singapura saja butuh 5-7 tahun untuk menarik masyarakat dari kendaraan pribadi ke transportasi massal," ujarnya.
Kini, Jokowi menyatakan menyerahkan sepenuhnya kelanjutan proyek monorel kepada PT Jakarta Monorel. Soalnya, dia mengaku belum menerima kelengkapan administrasi sebagai syarat untuk penandatanganan proyek. "Kalau hari ini lengkap diputuskan hari ini juga, langsung jalan," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jakarta Monorel Sukmawati Syukur mengatakan, kelengkapan dokumen yang belum diserahkan adalah penyelesaian utang dengan PT Adhi Karya, perjanjian dengan Ortus Group sebagai investor baru, dan pengaktifan surat kerja sama dengan Pemprov DKI. "Target kami penyelesaiannya dua minggu, jadi mungkin akhir bulan ini sudah bisa dilengkapi," kata dia.
Soal utang kepada Adhi Karya, Sukmawati mengatakan masih dalam
tahap penyelesaian administrasi dan negosiasi utang. Dia mengaku tidak bisa segera membayar utang lantaran status Adhi Karya yang merupakan perusahaan terbuka. "Karena terbuka jadi ada beberapa prosedur yang harus dilewati," kata dia.
Sukmawati mengatakan proyek monorel akan dikerjakan sekitar bulan April 2013. Saat ini, PT JM akan melakukan studi perbaikan selama dua bulan untuk melakukan sejumlah penyesuaian. "Jadi setelah ditandatangani gubernur, dua bulan kami kerjakan studi penyesuaian, baru pengerjaan bisa dilakukan," ujarnya.
Untuk jalur hijau atau green line, Sukmawati optimistis pengerjaannya tinggal membutuhkan waktu paling lama dua tahun. Soalnya, sebagian besar tiang konstruksi sudah selesai pembangunannya. "Kalau untuk blue line butuh waktu 3,5 tahun pembangunannya," kata dia.
Soal investor, Sukmawati menyatakan sudah menjalin kesepakatan dengan Ortus Group, perusahaan yang bekerja di sektor infrastruktur dan energi. Perusahaan milik pengusaha Edward Soeryadjaya itu dikatakannya akan memegang saham PT JM sebesar 90 persen. "Jadi nanti Ortus yang akan mengkoordinasi konsorsium tersebut," ujar dia.
Pembangunan proyek monorel ini akan menghabiskan biaya US$ 725 juta atau setara Rp 6,9 triliun. Sukmawati mengatakan pembiayaan itu akan menggunakan rasio utang sebesar 70 persen dan modal perusahaan sebanyak 30 persen. (Lihat juga: Jakarta Monorail Siapkan Investasi Rp 7 Triliun).
Untuk harga tiket monorel, pengguna monorel akan dibebankan biaya Rp 5.500 untuk jarak 0-2 kilometer, Rp 6.500 (2-5 kilometer), dan Rp 9.000 (lebih dari 7 kilometer). Adapun untuk waktu tempuh, jalur green line sejauh 14,2 kilometer selama 27 menit. Sedangkan blue line sejauh 9,7 kilometer bisa ditempuh dalam waktu 12 menit. Simak info proyek monorel Jakarta di sini.
DIMAS SIREGAR
Baca juga:
Pikir Ulang Proyek Monorel
Dari Monorel ke Bus Layang
Jokowi : Kecepatan Saya Baru 60 Persen
IPB Non Aktifkan Mahasiswa Bos Prostitusi Online
Tilang Elektronik, Ahok: Tak Ada Lagi Prit Gocap