TEMPO.CO, Jakarta -- Komplotan perampok bersenjata api kembali beraksi di Jakarta Timur. Pagi dinihari tadi, komplotan itu beraksi di sebuah rumah kos di Jalan Permata Nomor 27 RT 06 RW 05 Kelurahan Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur.
Belum diketahui jumlah total kerugian, tapi dua orang mengalami luka tembak. Salah satu penghuni kos, Jackson, 28 tahun, mengatakan dua orang yang menjadi korban tembakan pelaku adalah pemilik kos, Santonius Simanjuntak, 47 tahun, dan seorang anggota TNI, Erwin Gultom, 25 tahun. "Santo yang berprofesi sebagai guru terkena tembakan di bagian pelipis, sedangkan anggota TNI mengalami luka tembak di bagian perut. Sepertinya mereka melawan, jadi terluka," kata Jackson di lokasi kejadian, Rabu, 17 Juli 2013.
Jackson menceritakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 03.45. Saat itu dirinya sedang berada di dalam kamarnya di lantai dua rumah kos tersebut. Namun, tiba-tiba dia mendengar suara letusan tembakan. "Dengar suara tembakan, saya langsung keluar dan melihat dua orang kawanan perampok sedang megang senjata api rakitan di area parkir motor rumah kos," ujarnya.
Jackson tidak mengetahui pasti bagaimana awal mulanya pelaku menembakan tembakan itu. Dia hanya melihat dua korban memegangi bagian tubuh yang terluka. "Teman-teman kos lain langsung pada keluar, kemudian pelaku itu mengancam kami suruh diam dan mengarahkan senjatanya ke kami. Kami semua tertunduk di balik tembok lantai dua," ujarnya.
Saat itu juga komplotan pelaku langsung melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor yang terpakir di luar area rumah kos. "Mereka pergi ke arah Cililitan. Saya melihat ada seorang pelaku lainnya yang menunggu di luar. Samar-samar saya lihat, pelaku berbadan kurus kecil," ujarnya.
Kini dua korban luka tembak tersebut masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. Sementara itu, Kepala Reserse Kriminal Polsek Makasar Iptu Sutono menyatakan masih melakukan penyelidikan terhadap kasusnya. "Masih diselidiki dan masih dikumpulkan informasi yang mengarah kepada pelaku," ujar Sutono.
Sebelumnya, perampokan sadis terjadi di Jalan Tanah Merdeka IV, Ciracas, Jakarta Timur, pada Senin, 25 Februari. Dua orang tewas dan enam orang lainnya luka-luka akibat perampokan tersebut. Empat di antara total korban berasal dari satu keluarga.
Kriston Hutagalung, 17 tahun, tewas akibat upaya penggagalan perampokan itu akibat luka sabetan di rusuk kiri. Tiga keluarganya yang lain, Yogi Hutagalung, 23 tahun, sang kakak terluka di bagian lengan. Orangtua Kriston, Heston Hutagalung, 50 tahun, mengalami luka sabetan dan tertembak di bagian kaki, sementara sang ibu, Norma Hutagalung, 48 tahun tertembak di bagian pinggang.
Seorang korban tewas lain bernama Jamhuri, 35 tahun. Ia tewas dengan luka sabet akibat celurit di bagian perut. Tiga korban luka lainnya beratas nama Ian, 25 tahun, terluka di tangan; Toriq, 27 tahun, terluka di tangan dan paha kanan; dan Ari, 25 tahun, terluka di bagian pinggul. Ketiganya, termasuk Jamhuri, adalah warga yang mencoba mengagalkan upaya perampokan tersebut.
AFRILIA SURYANIS
Terhangat:
Hambalang | Bursa Capres 2014 | Liverpool di GBK
Baca juga:
Dahlan Iskan Minta Investasi Yusuf Mansur Ditutup
Sutradara Despicable Me Ternyata Anak N.H. Dini
Yusuf Mansur Bantah Investasi Miliaran di Mekah
Jokowi: Nama Saya Siapa? Anak Kecil: Sukowi!