TEMPO.CO, Jakarta - Warga RT 14 Tanah Tinggi I, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, kini dapat menikmati rumah baru mereka. Setelah menunggu kurang-lebih enam bulan pasca-kebakaran yang menghanguskan 38 rumah penduduk di sana.
Selama menunggu rumahnya dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk dijadikan kampung deret, warga RT 14 ini membuat gubuk di sekitar bantaran rel kereta api Stasiun Senen.
"Penantian kami tidak sia-sia, setelah tinggal di gubuk derita, akhirnya Pemprov membuatkan kami rumah permanen untuk warga RT 14," kata Muhammad Yahya, 60 tahun, selaku Ketua RT 14.
Yahya mengatakan dirinya sebelumnya sudah tahu bahwa Pemprov akan mendirikan kampung deret di Tanah Tinggi. Namun dia tidak tahu daerah mana yang akan dijadikan kampung deret.
"Mungkin karena ada insiden kebakaran, jadinya saya tahu bahwa RT 14 ini yang terlebih dulu dibuatkan kampung deret," ujar Yahya. Padahal Tanah Tinggi I ini luas. Ada beberapa RT di Tanah Tinggi I ini, RT 13, 12, dan seterusnya."
Yahya menuturkan, setelah lingkungan rukun tetangganya dibuatkan rumah permanen, banyak beberapa warga dari rukun tetangga lain yang iri. "Warga dari RT sebelah malah ada yang menyesal mematikan api saat kebakaran, justru mereka berharap kebakaran melanda seluruh Tanah Tinggi I di RW 01 biar bisa dibikinin rumah seperti warga RT 14 ini," ujar Yahya.
Namun Yahya tidak terlalu ambil pusing dengan cibiran RT lain yang rumahnya belum dibangun dan dijadikan kampung deret.
Salah seorang warga RT 13, Mila, 42 tahun, mengatakan akan bersabar menunggu rumahnya untuk dibangun dan dijadikan kampung deret. Ibu tiga anak ini tidak berharap ada insiden kebakaran lagi di wilayahnya. "Amit-amit, meski dikasih rumah permanen, kalau harus kebakaran lagi, ogah dah saya."
Beruntung, rumah Mila tidak terkena kebakaran dari RT 14. Namun dia mengaku panik saat kebakaran melanda beberapa rumah tetangganya.
REZA ADITYA RAMADHAN