TEMPO.CO , Jakarta - Puluhan warga di RT 03 dan 04 RW 03 Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, menolak dipindahkan sementara di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Cipinang Besar Selatan. Sebanyak 60 rumah di RT 03 dan 04 rusak akibat terendam banjir selama satu bulan.
"Keluarga saya enggak mau kalau disuruh tinggal di sana (Rusunawa Cibesel) dulu, jauh. Mending menunggu rusun di Jatinegara Barat saja," kata Muhammad Anwar, 22 tahun, saat ditemui di gang V Kampung Pulo, Selasa, 11 Februari 2014.
Anwar menjelaskan, lantai di rumahnya sudah hancur. Pintu dan jendelanya pun hanyut terbawa banjir. "Tapi enggak roboh. Sekarang masih ada lumpur campur air semeter, jadi belum bisa dibersihin," ujarnya, yang tinggal di RT 04. (Baca: 18 Ribu Pengungsi Banjir Terserang Penyakit)
Adapun Gondrong, 45 tahun, warga RT 03, juga menolak dipindah ke Rusunawa Cibesel. Padahal, atap rumah Gondrong ini sudah hancur. "Enggak mau, kami saja kan kena gusur. Nanti kalau sudah di Cipinang enggak bakal bisa pindah ke (Rusunawa) Jatinegara Barat," ujarnya. "Ganti rugi rumah saja belum pasti, sudah disuruh pindah," ujarnya.
Aripah, 33 tahun, warga RT 04, juga enggan meninggalkan rumahnya untuk pindah ke Rusunawa Cibesel. "Rumah saya sudah roboh sih sebagian, tapi saya memilih tinggal di rumah saja kalau sudah surut. Ke Cipinang jauh, anak sekolah di SDN Balimester 2," kata Aripah, yang rumahnya berbatasan dengan pinggir Kali Ciliwung.