TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Subbagian Humas PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, Wijaya, menjabarkan ada tiga titik rawan pelemparan batu di ruas Jakarta Outer Ring Road. Pelaku pelemparan, kata dia, sebagian besar adalah anak-anak berusia belasan tahun.
Titik pertama, kata dia, adalah Veteran-Ulujami, yaitu di lingkar KM 18-19. Titik kedua, kata dia, ada di daerah Ulujami, yaitu JORR W2 yang berada di sisi arah ke Bandara Soekarno-Hatta. Ketiga ada di Cikunir KM 43. "Tapi yang di Cikunir itu sebenarnya baru kejadian pertama kali," katanya, Rabu, 8 April 2015.
Sebelumnya, ia membenarkan aksi pelemparan batu yang menimpa sebuah mobil Innova di jalur Cikunir-Cikampek. Kejadian tersebut, kata dia, berlangsung pada Rabu pekan lalu, 1 April 2015.
Kepala Humas PT Jasa Marga (Persero) Tbk Wasta Gunadi mengatakan tak ada jalur rawan pelemparan batu secara spesifik. Sebab, peristiwa pelemparan batu terakhir kali sebelum kejadian di Cikunir KM 43 adalah sebelum ia menjabat sebagai humas. "Dulu sempat ada di ruas Tol Jagorawi, di Cibinong juga pernah tapi sudah lama sekali," ujarnya.
Ia mengatakan tak ada laporan apa pun terkait dengan pelemparan batu yang masuk ke Jasa Marga selain di Cikunir. "Apa mungkin ada kejadian tapi karena tak melaporkan karena tak mau ribet, ada asuransi," tuturnya. Sebab, biasanya laporan masyarakat akan berujung pada ganti rugi yang dilakukan perusahaan.
Pengurus Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi, mengatakan kejadian ini harus mendapat perhatian pengelola jalan tol karena menyangkut keselamatan pengguna jalan. "Pencegahan bisa dimulai dari pemasangan pagar yang tinggi sampai pendekatan dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat," ujarnya. Tulus mengatakan pelemparan batu sering terjadi meskipun YLKI belum menerima aduan terkait dengan peristiwa ini.
DINI PRAMITA