TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia yang ditemukan tewas di Danau Kenanga, UI, pada 28 Maret 2015, memiliki harapan kepada kepolisian.
Dalam tulisan di situsnya yang berjudul Pernyataan Resmi Keluarga Akseyna Ahad Dori Mengenai Apa yang Selama Ini Disebut sebagai “Surat” Akseyna Ahad Dori, Senin, 25 Mei 2015, ayah Akseyna, Kolonel Sus Mardoto, menuliskan bahwa keluarga mengetahui pihak Polri telah melakukan uji forensik pembandingan apa yang dikatakan sebagai “surat” Ace—begitu Akseyna biasa dipanggil—dengan sampel tulisan Ace lain dan dikatakan hasil uji tulisan itu identik.
Sedangkan untuk tanda tangan masih dalam proses pengujian. Untuk itu, menurut Mardoto, dengan kerendahan hati, keluarga Akseyna berharap dapat diberikan penjelasan dari kepolisian mengenai uraian atau gambaran proses, metode pengujian yang digunakan, dan hasil analisisnya secara lengkap dan transparan.
“Juga mohon diberi penjelasan mengapa hasil uji forensik tanda tangan hingga saat ini tidak atau belum terdengar hasilnya,” ujar Mardoto dalam situsnya, Senin, 25 Mei 2015.
Berikut ini harapan-harapan keluarga Akseyna, seperti yang dituliskan Mardoto dalam blognya:
1. Pihak kepolisian dapat memberikan penjelasan/klarifikasi kebenaran tentang penemuan “surat” Ace yang diberitakan oleh banyak media diketemukan oleh pihak polisi di kamar kos Ace sewaktu polisi melakukan penyelidikan.
2. Pihak kepolisian dapat memberikan penjelasan/klarifikasi kebenaran dan penelusuran asal-usul serta motif lebih mendalam tentang tersebarnya foto “surat” Ace dalam bentuk tertempel paku di dinding.
3. Dari “surat” yang dikatakan sebagai tulisan Ace, mohon kiranya pihak kepolisian dapat mencermati dengan sangat mendalam dan justru menggunakan sebagai pintu titik terang pengungkapan kematian anak saya, dikombinasikan dengan fakta-fakta kondisi fisik jenazah yang banyak lebam, hasil otopsi/visum, pernyataan saksi-saksi yang bertentangan/tidak konsisten, dan lain-lain, karena keluarga Akseyna Ahad Dori sangat yakin pemunculan “surat” itu adalah merupakan upaya sistematis dan bagian tak terpisahkan dari tindakan-tindakan lainnya yang dilakukan oleh orang-orang yang mengenal/dikenal Ace secara dekat yang mengakibatkan kematian Ace.
Yogyakarta, 25 Mei 2015
A.n. Keluarga Besar Akseyna Ahad Dori
Kolonel Sus Mardoto
GRACE S. GANDHI