TEMPO.CO, Tangerang - Gubernur Rano Karno tidak terlalu memikirkan jabatan wakil gubernur yang kosong mengingat masa jabatannya sebagai orang nomor satu di Banten itu tinggal 16 bulan.
Menurut Rano, karena masa jabatannya kurang dari dua tahun, jabatan wakil tidak terlalu penting. "Jadi enggak perlu pakai wakil karena jabatan tinggal 16 bulan," kata dia di arena pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show 2015, Bumi Serpong Damai, Kabupaten Tangerang, Kamis, 20 Agustus 2015.
Rano Karno resmi menjabat Gubernur Banten setelah dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 12 Agustus 2015. Sebelumnya, ia menjabat sebagai pelaksana tugas menyusul penahanan Atut Chosiyah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi karena terseret kasus suap sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK).
Rano Karno mengawali karier politik dengan mengikuti pilkada Tangerang pada 2008. Pada 22 Maret 2008, Rano resmi dilantik menjadi Wakil Bupati Tangerang untuk periode 2008-2013. Namun pada 19 Desember 2011, Rano mengundurkan diri dari jabatannya karena terpilih sebagai Wakil Gubernur Banten mendampingi Atut Chosiyah periode 2012-2017.
Rano mengatakan tugas utamanya sebagai gubernur adalah melanjutkan program pembangunan yang sudah tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah pertama (RPJMP) dan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tahun 2012-217. Ia juga berupaya membawa Provinsi Banten ke arah yang lebih baik, seperti peningkatan pembangunan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.
“Kami juga akan fokus untuk membangun Tol Serang Timur sampai Pandeglang untuk menunjang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung. Nah, ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di sana,” katanya.
HUSSEIN ABRI YUSUF | WASI’UL ULUM