TEMPO.CO, Jakarta - Copilot pesawat Aviastar yang hilang kontak sejak Jumat 2 Oktober 2015, Yudhistira Febby, jarang pulang ke kos-kosannya yang lama di Wisma Karti Jalan Taman Margasatwa Raya, jalan Hankam nomor 4 RT 06 RW 09. Pasar Minggu Jakarta Selatan. "Jarang pulang ke kosan dia, sebulan paling pulang dua kali," kata Resti, 47 tahun, pemilik kosan saat ditemui Tempo Sabtu 3 Oktober 2015.
Yudhistira sudah sejak Januari 2015 meninggalkan kos-kosan Resti. "Dia cuma satu tahun di sini. Dulu dia masih kerja di Merpati, ngekos di sini biar deket jemputannya." ucap Resti. Menurut Resti, Yudhistira sudah keluar dari Merpati sebelum akhirnya pindah kosan. "Saya enggak tahu dia pindah ke Aviastar."
Resti mengaku kaget setelah tahu bahwa salah satu kru pesawat yang hilang adalah mantan anak kosnya. "Waktu liat di TV enggak kepikiran itu mas Yudhis. Dia memang sering pergi buat jadi pilot, dulu ke Papua." kata Resti. "Anaknya baik, kalau ketemu suka say hello, bayar kosannya juga bener."
Yudhistira menyewa kamar nomor 1 di Wisma Karti milik Resti. Ia membayar sewa kosan Rp 1,5 juta per bulan. Di kamar berukuran 4x3 itu ia tinggal sendirian. "Saya enggak pernah liat dia bawa orang lain. Saya malah enggak tau dia sudah berkeluarga." ucap Resti.
Yushistira merupakan copilot pesawat Twin Otter DHC6, yang dioperasikan maskapai Aviastar. Pesawat berkapasitas 18 orang ini hilang sejak Jumat sore 2 Oktober 2015 setelah lepas landas dari Andi Jemma pada pukul 14.25 WITA. Pukul 14.33 WITA pilot melakukan kontak terakhir dengan petugas di darat dan hilang.
Pesawat membawa 7 orang penumpang dan 3 crew pesawat. Seharusnya pesawat mendarat di Sultan Hasanuddin Makassar pada pulul 15.39 WITA.
EGI ADYATAMA