TEMPO.CO, Depok - Juru bicara PT Pertamina (Persero), Wianda Pusponegoro, mengatakan belum ada indikasi kebocoran berdasarkan data monitoring tim pusat penyaluran gas Pertamina di Cikarang.
"Sejauh ini tidak ada penurunan tekanan gas di pusat Pertamina yang berada di Cikarang. Masih normal," kata Wianda, Minggu, 6 Desember 2015.
Meski berdasarkan data di pusat penyaluran tidak ada penurunan tekanan gas, menurut Wianda, Pertamina tetap menurunkan petugas untuk memeriksa secara langsung adanya dugaan yang kebocoran pipa gas.
"Kami memang sudah mendapatkan laporan. Tapi yang bisa memastikan kebocoran setelah tim kami mengeceknya langsung," ujar Wianda.
Ihwal adanya pembangunan tol Cimanggis-Cibitung, yang melalui pipa gas, menurut Winda, sebelumnya telah dilakukan kajian bersama, bahwa tol tersebut tidak sembarangan asal melintasi. "Sudah ada kesepakatan bersama. Dan tol memang bisa melewati jalur pipa gas," ucapnya.
Winda menambahkan, kejadian bocornya pipa gas sangat jarang terjadi. Soalnya, pipa gas yang ditanam sudah diperkirakan ketahanannya. Bahkan, pipa gas Pertamina dirancang kuat sampai 25 tahun, di bawah tanah. "Kekuatan pipa gas mampu bertahan 25 tahun. Sama seperti kekuatan jalan tol sampai 25 tahun," ujarnya.
Berdasarkan data Tempo, pipa gas berada di kedalaman 1,7 meter dengan diameter pipa gas 60 sentimeter. Tadi sore, warga yang tinggal dekat jalur pipa gas yang berada di Kelurahan Sukatani dan Harjamukti, dihebohkan dengan bau gas yang menyengat.
IMAM HAMDI