TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membuktikan ucapan dan rencana-rencananya. Tahun lalu ia mengatakan akan tancap gas tahun ini mewujudkan program-program yang sudah direncanakannya. Untuk mencapai hal itu cara pertama yang akan dilakukannya adalah menyingkirkan anak buahnya yang ia nilai tak becus bekerja.
Ia menilai pemerintah belum bekerja sesuai target berdasarkan indeks kunci performa rata-rata pencapaian 90 persen di berbagai bidang. "Tim sekarang oke walau cuma B,” katanya saat memberi pengarahan di depan puluhan pejabat eselon satu dan dua di Balai Kota kemarin seperti dimuat Koran Tempo edisi 8 Januari 2016. “Kalau mark-up anggaran lagi pasti saya copot.”
BACA:
Bisa-bisa Ahok Sendirian Karena Anak Buahnya Korupsi
'Guantanamo Jakarta', Tempat Baru Pejabat yang Dicopot Ahok
Selama memimpin ibu kota, Basuki berkali-kali merombak struktur tim kerjanya. Banyak pejabat digeser, didemosi atawa diturunkan jabatannya, atau mencopot segala fasilitas karena distafkan. Mereka yang turun jabatan itu kebanyakan karena diketahui curang dalam memakai anggaran, kinerja tak mencapai target, atau membuat anggaran boros.
Saking banyaknya pejabat yang diturunkan, belakangan Basuki mengaku kesulitan merombak atau menurunkan jabatan anak buahnya. "Kalau semua biasa-biasa saja, saya jadi pusing memberhentikan bapak dan ibu. Nanti pegawai negeri yang mau naik ke eselon dua jadi tak ada posisi," kata Basuki.
BACA:
Ahok Siapkan 'Pembersihan' Besar-Besaran Pejabat Jakarta
Bocoran Pembersihan Besar-Besaran Gaya Ahok
Ahok meminta seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah berlomba meningkatkan kinerja selama ia menjabat. "Mumpung saya masih sampai 2017," kata dia. Jika pejabat setingkat kepala dinas gagal meningkatkan kapasitas, Ahok tak segan menggeser atau mencopot jabatannya. Cara itu, ia sebut sebagai “revolusi mental”.
SELANJUTNYA: Hari ini, Ahok kembali merombak timnya