Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Sekitar 100 nasabah eks Bank Global, Rabu (8/2) siang, mendatangi kantor Departemen Keuangan. Mereka menuntut pemerintah agar mengganti dana nasabah di bank yang sudah dilikuidasi itu.Mereka datang sekitar pukul 12.00. Kemudian para pengujuk rasa, rata-rata ibu dan bapak, berorasi. Aksi berlangsung tertib. Akhirnya, sekitar 15 perwakilan pengunjuk rasa diterima oleh Direktur Perbankan dan Surat-surat Pembiayaan Departemen Keuangan, Salim Sawega.Setelah pertemuan, Salim mengungkapkan, pihaknya belum dapat menentukan apakah semua dana yang dituntut para nasabah itu bisa dibayarkan atau tidak. Tergantung dari aturan penjaminan yang berlaku. Selain itu, katanya, “Kami masih menunggu pengarahan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.” Departemen Keuangan sudah mengirim surat ke Presiden sejak Juli 2005.Menurut Salim, surat tersebut isinya minta pendapat Presiden tentang dana yang bisa dicairkan atau tidak. “Maklum, ada grey area (wilayah yang belum jelas batasnya),” katanya. Dia berjanji mempercepat agar pengarahan dari Presiden segera turun. Dengan begitu, bisa dijadikan landasan untuk menentukan pembayaran dana yang diminta.Nasabah Bank Global resah, karena dalam surat Departemen Keuangan ke Presiden, mereka dituduh terlibat dalam rekayasa pembukuan Bank Global. Padahal, menurut juru bicara pengunjuk rasa, Ana, mereka tidak tahu proses pembukuan yang dilakukan manajemen bank. BADRIAH
Iklan
