TEMPO.CO, Jakarta - Jessica Kumala Wongso, tersangka kasus kematian Wayan Mirna Salihin, dikunjungi sang ibu, Imelda Wongso, hari ini. Jessica memasuki ruangan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya sekitar pukul 10.00 dan baru keluar dari ruangan sekitar pukul 17.00 WIB, sesaat setelah ibunya meninggalkan Polda Metro Jaya.
Jessica memakai baju tahanan berwarna oranye dan celana pendek berwarna krem. Rambut panjangnya diikat ke belakang. Dia tampak menunduk dan enggan berbicara sepatah kata pun. Tak ada senyum yang dilemparkan Jessica. Dia terus bergegas kembali memasuki ruang tahanan wanita. (Baca: Dari CCTV, Ayah Mirna: Hanya Ada Dua Kemungkinan Pelakunya)
Imelda pun menolak berkomentar soal kasus yang menimpa putrinya. "Maaf, ya, maaf, tanya sama lawyer saya saja," ujarnya saat ditemui setelah menjenguk Jessica di markas Polda, Senin, 1 Februari 2016.
Yayat Supriatna, anggota tim pengacara Jessica mewakili Imelda, menjawab pertanyaan wartawan. "Ya, biasa kangen-kangenan sama mamanya, kondisi dia sehat," ujarnya. Ketika bertemu, Jessica dan sang ibu menyempatkan diri makan bersama. Dia berujar, keluarga Jessica merasa sedih dan prihatin. "Anaknya terlibat masalah seperti ini kan sesuatu yang tidak diinginkan."
LIHAT VIDEO: Ayah Mirna: Anak Saya Mati, yang Beli Kopi Dia
Yayat menuturkan Jessica tidak sekali pun membenarkan atau membuat pengakuan bersalah kepada keluarga. "Enggak ada minta maaf, Jessica enggak melakukan apa yang dituduhkan," ucapnya.
Jessica Kumala Wongso, teman minum kopi Wayan Mirna Salihin, resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus kematian Mirna, 6 Januari lalu. Sebelumnya, Jessica berstatus saksi. Namun, setelah polisi melakukan ekspose dan gelar perkara, Jessica ditetapkan sebagai tersangka.
Jessica ditangkap di Hotel Neo Mangga Dua Square, Mangga Dua, Jakarta Utara, pada pukul 07.45 WIB. Penangkapan dilakukan penyidik Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan, yang dipimpin Komisaris Tahan Marpaung.
Mirna, 27 tahun, meninggal setelah meminum kopi ala Vietnam di Kafe Olivier, Mal Grand Indonesia, 6 Januari lalu. Saat itu, Mirna sedang bertemu dengan dua temannya, yakni Jessica dan Hani. Tak lama setelah meminum kopi itu, Mirna merasa mual hingga muntah-muntah.
Mirna juga mengalami kejang-kejang dan dari mulutnya keluar busa. Mirna akhirnya meninggal di Rumah Sakit Abdi Waluyo setelah mendapat bantuan oksigen dari klinik di Mal Grand Indonesia.
Dari hasil otopsi yang dilakukan Laboratorium Forensik Polri, ditemukan kandungan zat sianida di dalam sampel cairan lambung Mirna. Zat serupa ditemukan di dalam kopi yang ia minum.
GHOIDA RAHMAH