TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Tim Panel Pengkaji Strategi Penanganan Teluk Jakarta, Bernardus Djonoputro, mengatakan tim panel yang dibentuk untuk mengkaji segala aspek yang berkaitan dengan reklamasi teluk Jakarta dibentuk atas mandat Ikatan Alumni ITB yang independen. "Tim ini tidak berkaitan dengan institusi atau studi-studi yang dipesan," ujarnya di Sekretariat Ikatan Alumni ITB, Taman Leuser, Jakarta Selatan, Kamis, 3 Agustus 2016.
Bernardus menuturkan tim panel itu sekaligus menjadi tim pengkaji reklamasi yang pertama kali dibentuk alumni. "Kalau dari sisi alumni, sebagai organisasi masyarakat, ini satu-satunya tim yang pertama kali akan melakukan pengkajian demi kepentingan publik dan hasilnya akan menjadi rujukan untuk pemerintah," katanya.
Bernardus menjelaskan, tim panel yang dibentuk alumni ITB itu berjumlah tujuh orang. Mereka, yang tergabung dalam tim panel, merupakan orang yang mahir di bidang ilmu yang berkaitan dengan reklamasi.
Bernardus merinci tujuh anggota tim tersebut di antaranya adalah Bernardus Djonoputro, ahli bidang kebijakan pembangunan; Ivonne Milichristi Radjawane, ahli bidang oseanografi; Agustan, ahli bidang geodinamika berbasis penginderaan jauh; Hendricus Andy Simarmata, ahli bidang ketahanan perubahan iklim dan urbanisme; Febrianto Hadisetiawan Djais, ahli bidang perencanaan dan maritim; Imam Ahmad Sadisun, ahli bidang geologi; dan Sari Wahjuni, ahli bidang hukum dan manajemen lingkungan.
Salah satu anggota tim panel itu menyebut, dana untuk kajian yang akan berlangsung selama 3 bulan tidak berasal dari pemberian orang lain atau instansi yang berkepentingan. Menurut dia, semua biaya pengkajian berasal dari anggotanya. "Kami kan sudah biasa kongko, jadi biayai sendiri. Kami kan independen," tutur Bernardus.
Sementara itu, saat ditanya soal adanya akademikus ITB, Profesor Hang Tuah, yang mengkaji dan merekomendasikan konsep reklamasi pada kurun waktu 1995-2012. Menurut Bernardus, hal itu merupakan kewenangan perseorangan, bukan alumni. "Kita harus membedakan institusi ITB dengan alumni ITB. Kami adalah alumni independen yang kebetulan pernah berkuliah di ITB. Kami memakai atribut alumni dalam pembentukan tim panel ini," katanya.
Pada 1995-2012, kajian ahli teknik kelautan Institut Teknologi Bandung, almarhum Profesor Hang Tuah, dan timnya menghasilkan 17 pulau reklamasi. Kesimpulan dari hasil kajian yang dilakukan Hang Tuah di antaranya elevasi muka air tidak naik. Selain itu, hasil kajian Hang Tuah menjelaskan, dengan reklamasi tinggi, gelombang di pantai turun. Sebab,17 pulau menjadi pemecah ombak sehingga gelombang pantai berkurang.
Meski demikian, Bernardus menghargai hasil kajian akademikus ITB tersebut. Bahkan, menurut dia, kajiannya akan dijadikan acuan buat tim panel. "Semua kajian mengenai reklamasi yang pernah ada akan kami kaji dan teliti," katanya.
ABDUL AZIS