Saat bicara soal posisi yang ditawarkan, Sandiaga punya pertimbangan tersendiri. "Saya diskusi sama Mas Anies. Saya bilang, kok enggak pantas ya dari menteri jadi cawagub. Dalam politik, harus ada kepantasan. Enggak pantas gitu lho Mas Anies jadi cawagub," kata Sandiaga di hadapan relawannya.
Baca juga:
Anies Bisa Kalahkan Ahok? Inilah 5 Hal Mengejutkan di Pilkada DKI
Aryani Mau Buka-bukaan Mister X, Reaksi Mario Teguh Ditunggu
Sandiaga menegaskan dirinyalah yang menawarkan Anies posisi calon gubernur. Mendapat tawaran itu, Anies sempat ragu. Ini terkait dengan persaingan saat pemilihan presiden 2014, di mana Anies adalah juru bicara Joko Widodo yang bersaing ketat dengan Prabowo Subianto. "Apakah Pak Prabowo bisa terima," kata Anies, seperti ditirukan Sandiaga.
Sandiaga pun mengatakan kepada Anies bahwa dirinya akan meyakinkan Prabowo. Kepada Anies, Sandiaga mengatakan Prabowo adalah seorang negarawan. "Dia seseorang yang bisa move on, bukan baper melihat masa lalu, tapi dia melihat masa depan," kata Sandiaga.
Sebaliknya, kepada Anies, Sandiaga meminta mantan rektor Universitas Paramadina itu untuk berkomitmen bersama-sama membangun Jakarta. "Fokus lima tahun ke depan, tuntas dan ikhlas, insya Allah saya bisa meyakinkan Pak Prabowo dan teman-teman PKS," kata Sandiaga kepada Anies.
Usaha Sandiaga meyakinkan Anies, Prabowo, dan PKS pun berhasil. Pada Jumat malam, 24 September 2016, pasangan Anies-Sandiaga dicalonkan dalam pemilihan Gubernur DKI 2017. Sandiaga meminta para relawannya menerima hasil tersebut. "Itu saya yang ambil keputusan. Jadi, kalian kalau sayang sama Sandi, hormat dengan perjuangan kita, kita harus terima," kata Sandiaga.
AMIRULLAH
Baca juga:
Anies Bisa Kalahkan Ahok? Inilah 5 Hal Mengejutkan di Pilkada DKI
Aryani Mau Buka-bukaan Mister X, Reaksi Mario Teguh Ditunggu