TEMPO.CO, Jakarta - Ketika belum diputuskan Partai Gerindra siapa yang bakal mendampinginya maju dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017, Sandiaga Uno aktif menjaring calon pasangannya. Salah satu bakal calon yang didekati adalah Sekretaris Daerah DKI Saefullah. Setelah dipastikan maju bersama Anies Baswedan, untuk pertama kalinya, Sandiaga dan Saefullah bertemu di Balai Kota Jakarta, Senin, 26 September 2016.
Bahkan Saefullah duduk di antara Sandiaga Uno dan Sylviana Murni, yang juga calon wakil gubernur, saat menghadiri acara Anugerah Jurnalistik M.H. Thamrin-Persatuan Wartawan Indonesia Jakarta ke-42. Dalam pertemuan singkat itu, Saefullah mengaku sempat berbincang dengan Sandiaga Uno dan Sylviana.
Baca Juga:
Dituduh Mau Gagalkan Anies Baswedan, Istana Jokowi Bereaksi
Ini Alasan Anies Terima Pinangan Prabowo
Annisa Pohan Lengket, Semobil dengan Agus Yudhoyono, Lalu...
Sylviana menjadi calon wakil gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono. Sedangkan Sandiaga berpasangan dengan mantan Menteri Pendidikan Anies Baswedan. Saefullah sendiri pernah disebut-sebut akan mendampingi Sandiaga, tapi langkah tersebut terhenti lantaran tidak ada partai yang mengusung Saefullah.
Saefullah mengatakan Sandiaga meminta maaf karena pernah akan disandingkan dengannya. Bahkan Sandiaga pernah menghampiri ruang kerjanya. Saefullah sendiri juga pernah menjalani uji kepatutan sebagai calon pendamping Sandiaga.
"Ya, dia minta maaf aja begitu. Saya bilang, 'Saya biasa aja, Pak'. Kan saya juga tahu, saya enggak punya partai, enggak punya apa-apa, cuma begitu aja," kata Saefullah di Balai Kota.
Sambil berkelakar, Sandiaga juga menyampaikan permohonan maafnya karena dia juga tidak menjadi calon gubernur, melainkan calon wakil gubernur. "Masak, ada dua wakil gubernur, kan enggak mungkin juga," ujar Saefullah sambil terkekeh.
Saat ditemui secara terpisah, Sandiaga mengakui dia meminta maaf kepada Saefullah. Sandiaga mengatakan permohonan maaf itu tidak hanya ia sampaikan kepada Saefullah, tapi juga kepada semua pihak karena ia pernah berjanji akan menghadirkan pasangan calon tunggal atau head to head. "Namun belum berhasil," tutur Sandiaga.
Kepada Saefullah, Sandiaga mengatakan keputusan akhir tidak berada di tangannya, tapi pada pimpinan partai politik. Padahal, kata Sandiaga, Saefullah waktu itu sempat berada pada posisi tertinggi sebagai konsideran. Namun, pada saat terakhir, keputusan yang diambil, menurut Sandiaga, sudah menjadi bagian dari sejarah. "Mari kita menatap ke depan, kita tentunya harus berkolaborasi dan bersinergi," ucap Sandiaga.
LARISSA HUDA