"Mantan pacar yang bersangkutan (O'Connor) mengatakan yang bersangkutan (Jessica) akan membunuh dirinya dengan menggunakan pisau," kata Torres.
"Perintah pengadilan ini tak dihadiri oleh Nona Wongso (Jessica). Sidangnya kemudian diskors hingga 4 Februari 2016 dan sidang berikutnya 26 Februari 2016," ujar Torres.
Saat itu, Jessica sudah dituduh terlibat dengan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Indonesia. Jessica dituding telah menaburkan sianida ke dalam Es Kopi Vietnam yang menyebabkan Mirna tewas.
Baca juga:
Polisi Sebut Reza dan Elma Tahu Pesta Seks Gatot Brajamusti
Mario Mengaku Rugi Rp 7 M, Deddy Corbuzier: Hebat Banget
Torres menjelaskan, laporan itu dibuat O'Connor karena Jessica kerap menghubunginya dan mengancam akan membunuh dirinya sendiri. Ancaman Jessica terakhir dilakukan pada 22 November 2016. Torres mengatakan O'Connor takut Jessica akan terus-menerus melakukan itu bahkan menghubungi teman kerjannya.
"Pada dasarnya, ketakutan O'Connor karena hubungan mereka sudah putus dan dia (Jessica) punya masalah sakit kejiwaan serius," ujar Torres, yang memerlukan penerjemah dalam memberikan keterangan. Laporan itu masuk pada 24 November 2015.
Selama laporan ini berlangsung, Jessica juga masih tetap menghubungi O'Connor. Terhitung, ada 15 pesan pendek dan lima panggilan diterima O'Connor dari Jessica. Polisi bahkan sempat menyaksikan tiga di antara panggilan itu.
Kedua, Patrick O'Connor menyebutkan Jessica mengirimi pesan pendek dan mengancam akan bunuh diri. "Saat polisi datang Jessica nampak mabuk dan ia bilang kalau dia habis mabuk. Ia mempersilahkan polisi masuk ke apartemennya," ujar Torres.
Kata Torres, saat polisi masuk, ditemukan ada bekas minuman beralkohol jenis Whiskey di tempat Jessica.
Saat mengajak ngobrol Jessica, polisi justru menemukan tiga pucuk surat di meja dapur. Salah satu suratnya berisi pernyataan bahwa O'Connor yang bersalah untuk kematiannya. Dua pucuk surat lain ditujukan untuk keluarga dan teman-temannya.
Di surat yang ditujukan untuk keluarga, polisi bahkan menemukan uang. "Polisi setempat percaya bahwa surat-surat ini adalah surat tentang bunuh diri," kata Torres.
Baca: Ternyata Jessica Sempat Buat Surat Wasiat Ancaman Bunuh Diri
Mengetahui hal ini, kata dia, polisi kemudian membawa Jessica untuk diperiksa kejiwaannya di Rumah Sakit Royal Prince Alfred, Australia. Meski memenuhi permintaan polisi, Torres mengatakan Jessica tak suka kejiwaannya diperiksa.
Pertimbangan polisi memeriksa kejiwaan Jessica, bukan karena kasus ini saja. Polisi setempat, kata Torres, telah mengetahui Jessica kerap mengancam akan bunuh diri, kepada mantan pacarnya, O'Connor
Ketiga, Torres mengatakan bahwa selama tinggal di Australia, Jessica sempat terlibat dalam 14 kasus. "Menurut saya, ada 14 laporan (terkait Jessica). Di BAP saya ada 15 kasus, salah satu laporan itu terduplikasi. Laporan itu bisa diakses kepolisian New South Wales kapan pun juga," kata Torres.
Selanjutnya: Torres..