TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Minggu, 10 Oktober 2016, menemui masyarakat Ibu Kota di perkampungan Tanah Merah, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Pada awal kehadirannya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dielu-elukan warga Tanah Merah. Dalam diskusi dengan Anies, warga Tanah Merah mengaku khawatir tempat tinggalnya digusur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
"Jangan gusur Tanah Merah," ucap beberapa warga di sana kepada Anies. Anies tersenyum mendengar permintaan warga itu.
Baca: Begini Kisah 2 Koper Uang 'Gaib' di Rumah Marwah Daud
Kepada wartawan, Anies menuturkan pendekatan pemerintah ke depan harus komunikatif dan lewat dialog dengan masyarakat. "Banyak tempat sebetulnya tidak perlu digusur. Ada memang harus digusur, tapi semua harus dibicarakan baik-baik," ujar Anies. "Pada prinsipnya, masyarakat memerlukan keadilan, bukan cuma dipindahkan ke tempat baru."
Simak: Teman Ahok Ubah Konsep Dukungan, Ini Tanggapannya
Anies, yang dalam pilkada DKI berpasangan dengan Sandiaga Uno, menyatakan pemimpin Jakarta ke depan harus memakai pendekatan kolaboratif serta kerja sama antara pemerintah daerah dan masyarakat. "Ke depan, kita memberikan ruang kepada masyarakat. Di sini saja kita menyaksikan banyak fasilitas umum yang dibangun swadaya," kata Anies.
Dalam kunjungannya itu, Anies juga menilai air bersih menjadi tantangannya jika kelak memimpin Jakarta.
REZKI ALVIONITASARI