TEMPO.CO, Jakarta - Gereja Paroki Katedral di Jakarta Pusat akan menampilkan suasana budaya Betawi sebagai tema perayaan Natal 2016 ini. Pemilihan budaya Betawi dinilai cocok sebagai budaya yang paling akrab dengan kehidupan sehari-hari.
"Suasana budaya Betawi sebagai budaya di DKI Jakarta pun tidak absen untuk membawa umat dalam suasana yang begitu akrab," kata Bernard Hidayat, staf Humas Panitia Penyelenggara Natal 2016 Katedral, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 24 Desember 2016.
Suasana Betawi dikuatkan dengan adanya sejumlah ornamen tradisional, seperti kereta kuda dan ondel-ondel, dengan warna-warna yang meriah. Selain itu, hiasan pohon cemara, bambu, dan ranting khas Natal tak terlewatkan.
Bernard mengatakan hiasan pohon-pohonan itu diambil dari alam tanpa merusak habitatnya. "Umat diharapkan dapat menghadirkan keluarga sebagai sekolah kehidupan, dengan tidak melupakan budaya-budaya lokal dan menghargai alam serta lingkungan hidup sekitar kita," ujarnya.
Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono juga dijadwalkan akan meninjau Katedral hari ini. Ini merupakan bagian dari tur peninjauan Natal Sumarsono. Setidaknya ada empat gereja yang akan ditinjau Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu.
Untuk Natal tahun ini, Katedral akan menyelenggarakan delapan kali ibadah misa. Pada Sabtu, 24 Desember 2016, misa akan dilaksanakan pukul 17.00, 19.30, dan 22.00. Sedangkan pada Ahad, 25 Desember, misa akan dilakukan pada pukul 06.00, 07.30, 09.00 (bersama Uskup Agung Jakarta), 11.00, dan 18.00.
EGI ADYATAMA