TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Utara Komisaris Pujiharto menelusuri ulang jalan yang kemungkinan digunakan untuk melarikan diri oleh pelaku penyiraman air keras terhadap penyididik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.
Namun, usai melakukan penelusuran di sekitar rumah Novel, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Pujiharto enggan berkomentar saat wartawan mengajukan sejumlah pertanyaan seputar peristiwa tersebtu. Hingga kini polisi masih belum dapat mengumumkan motif dan pelaku dibalik penyiraman tersebut.
Baca: BREAKING NEWS: Novel Baswedan Disiram Air Keras
Petugas keamanan perumahan setempat yang menemani polisi mengolah tempat kejadian perkara, Gito, mengatakan ada dugaan kuat pelaku kabur lewat Jalan Bellyra Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang pada malam itu ditutup portal.
"Ada saksi yang melihat, katanya jatuh di situ (got) dan kemungkinan terekam CCTV rumah warga," kata Gito saat ditemui di Jalan Bellyra Raya, Jakarta Utara, Rabu, 12 April 2017. Kemungkinan, kata Gito, pelaku terjerembab setelah berusaha melewati samping portal yang tertutup.
Polisi sebelumnya melakukan identifikasi di sejumlah titik di Jalan Deposito dan Pasar Jongkok Al-Ihsan, lalu berjalan menelusuri Jalan Musik Raya, Jalan Taska, Jalan Bellyra 4, dan Jalan Bellyra Raya.
Novel disiram air keras ketika pulang dari masjid usai salat subuh di Masjid Al-Ihsan yang terletak sekitar 50 meter dari rumahnya. Saksi berkata pelaku penyerangan berjumlah dua orang.
Baca juga: Novel Baswedan Disiram Air Keras, Begini Ciri-ciri 2 Pelaku
Kondisi Novel dikabarkan makin membaik. Meski demikian, Novel diterbangjan ke Singapura untuk pengobatan, terutama pada bagian matanya.
CAESAR AKBAR | ALI ANWAR