TEMPO.CO, Jakarta - Survei Indomatrik pada 1 April-8 April 2017 menunjukkan elektabilitas pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat sebesar 46,17 persen. Sedangkan elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 48,40 persen. Pasangan Anies-Sandi sedikit lebih unggul 2,23 persen.
"Range margin error 2,8 persen, artinya terjadi persaingan sangat ketat," kata Direktur Eksekutif Indomatrik Husin Yasid di Cafe Bangi Kopi Tiam, Jakarta Pusat, Kamis, 13 April 2017. Sampel survei ini 1.250 responden yang dipiih dengan metode sampel acak bertingkat (multistage random sampling). Sampel diambil dari 44 kecamatan dengan jumlah sampel kelurahan sebanyak 137 kelurahan. Tingkat kepercayaan survei 95 persen, responden diwawancarai melalui tatap muka.
Baca:
Kalah Dalam Survei, Ahok: Saya Masih Gubernur Sampai ...
Pilkada DKI Putaran 2, LSI Deny JA Sebut Ahok Bisa Menang ...
Ketatnya persaingan tak hanya dilihat dari elektabilitas yang tergambar, namun juga dari sebaran distribusi suara di wilayah. Dari enam wilayah kota madya, Ahok-Djarot unggul di empat wilayah dan unggul di 22 kecamatan. Sedangkan Anies-Sandi meski hanya unggul di dua wilayah kota madya, pasangan ini juga sama-sama unggul di 22 kecamatan. Artinya, di tingkat kecamatan distribusi suara kedua pasangan terbagi merata, kata Husin.
Angka pemilih loyal atau strong voters kedua pasangan calon masing-masing sudah di atas 90 persen. Dari hasil 48,40 persen yang memilih Anies-Sandi, sebesar 92,76 persen telah menyatakan tidak akan mengubah pilihannya. Begitu pula dengan 46,17 persen yang memilih Ahok-Djarot, sebesar 91,85 persennya menyatakan pilihannya tidak akan berubah.
Baca juga:
Penganiayaan Wartawan Net TV, Polisi Panggil Dua Teman Tersangka
Warga Rusun Mengeluh, Plt Gubernur DKI Yakini 96 Persen Happy
Indomatrik memperkirakan hasilnya tidak akan jauh berbeda dengan Pilkada Banten. “Sangat tipis hanya antara 1-2 persen selisihnya," kata Husin.
Peneliti senior Indomatrik Ma'mun Ibnu Ridwan mengatakan untuk memenangkan pertarungan kedua pasangan calon harus mampu merebut hati pemilih mengambang (swing voters). Sebagian besar pemilih mengambang adalah kelompok rasional yang tidak akan terpengaruh oleh isu apapun termasuk isu sara.
Para pemilih mengambang akan mempertimbangkan pilihannya sampai detik terakhir. “Kalau tidak meyakinkan, mereka tidak akan memilih atau golput," ujar Ma'mun.
DENIS RIANTIZA | ENDRI KURNIAWATI