TEMPO.CO, Jakarta - Unjuk rasa Hari Buruh Internasional di Jakarta berakhir damai. Massa membubarkan diri sebelum pukul 18.00 WIB. Massa kemudian menaiki bus-bus yang membawa mereka kembali ke tempat masing-masing.
Petugas kebersihan menyapu jalan yang mulai ditinggalkan buruh. Polisi juga meninggalkan titik-titik pengamanan. Tak ada bentrok atau insiden lain kecuali pembakaran karangan bunga untuk Ahok selama unjuk rasa berlangsung.
Selain petugas kebersihan, petugas harian lepas dari Dinas Kehutanan DKI dikerahkan untuk mengangkut karangan bunga untuk Ahok dan Djarot yang masih berada di trotoar sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Baca: Polisi: Jangan Terpancing Pembakaran Karangan Bunga untuk Ahok
Menurut petugas yang enggan menyebutkan namanya, Dinas Kehutanan baru mengangkut karangan bunga untuk Ahok itu hari ini. "Perintah dari atasan," ucapnya. Dia menuturkan tidak semua karangan bunga diangkut. "Hanya yang rusak."
Karangan bunga untuk Ahok dan Djarot itu memang menjalar hingga pinggir jalan, selain yang dipajang di halaman Balai Kota DKI Jakarta. Siang tadi, segelintir peserta aksi Hari Buruh membakar karangan bunga itu dengan alasan ingin membersihkan Balai Kota. Saat hujan turun, puluhan demonstran menggunakan papan karangan bunga sebagai pengganti payung.
Balai Kota juga sempat ditutup sementara. Namun pintu pagar kembali dibuka sebelum pukul 17.00 WIB. Beberapa pengunjung tampak berfoto di depan karangan bunga yang masih berdiri.
Maria Gelole, 36 tahun, sengaja datang untuk melihat berbagai karangan bunga itu. Warga Tangerang ini menganggap wajar warga mengirimkan bunga kepada Ahok-Djarot karena mengapresiasi kinerja mereka. "Tapi pasti nanti bunga-bunga itu akan layu, pasti nanti akan dibersihkan kembali," ujar pegawai swasta di Jakarta itu.
REZKI ALVIONITASARI