TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan perkembangan mengenai hasil kajian dan data reklamasi Teluk Jakarta baru akan diumumkan setelah masa hari raya Idul Fitri pada Juli 2017. “Akan diumumkan setelah Lebaran,” kata Luhut setelah menghadiri forum Prakarsa Sabuk dan Jalansutra atau Belt and Road Initiative (BRI) di Beijing, Cina, seperti dikutip dari keterangan tertulis Humas Kemenko Kemaritiman, Selasa, 16 Mei 2017.
Data yang akan disampaikan itu merupakan kajian dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) atas reklamasi Teluk Jakarta. Menurut Luhut, penjelasan data tersebut bertujuan menjawab permintaan dari sejumlah pihak terkait dengan reklamasi seperti Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta dan politikus senior Partai Amanat Nasional Amien Rais.
Baca: Amien Rais Minta Luhut Panjaitan Adu Data Soal Reklamasi
Luhut pun berjanji menyampaikan data tersebut secara terbuka. “Kami akan undang mereka yang memiliki data kajian reklamasi dan kita minta mereka juga mendengar paparan data yang kami (pemerintah) miliki,” kata Luhut.
Amien Rais sebelumnya menantang Luhut untuk berdiskusi dan adu data soal reklamasi. Amien pun mendorong reklamasi Teluk Jakarta dihentikan atau minimal dihentikan sementara (moratorium).
”Mari kita adu fakta dan data. Kalau data Pak Luhut (tentang) reklamasi itu mengurangi banjir betul, ya, sudah saya tiarap. Tapi kalau data kami lebih afdol, lebih kuat, tentu Pak Luhut mohon maaf, hentikan,” katanya dalam seminar “Hentikan Reklamasi Jakarta” di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Baca: Luhut Bantah Sembunyikan Kajian Komite Gabungan Reklamasi
Amien khawatir proyek reklamasi hanya digunakan untuk memenuhi kepentingan pengembang dan pihak asing saja, terutama warga negara Cina.
YOHANES PASKALIS