TEMPO.CO, Bogor - Puluhan warga memaksa petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kecamatan Pamijahan dan Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat, melayani kebutuhan mereka yang membeli menggunakan jeriken. Mereka memprotes larangan pelayanan tersebut terkait dengan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) 1 April mendatang.
Puluhan warga yang mayoritas tinggal di daerah pelosok ini mendatangi kedua SPBU itu, Rabu 14 Maret 2012. Mereka mengaku bukan cuma terdiri dari para penjual bensin eceran, tapi juga warga yang biasa menggunakan jasa para penjual eceran itu.
Jarak kampung mereka bisa mencapai 20 kilometer dari SPBU. “Kami tidak mungkin ke SPBU kalau hanya membeli satu liter. Kampung kami berada di pegunungan yang jauh dari SPBU,” ujar Sape'i, 37 tahun, warga Cibunian, Pamijahan, Bogor, di SPBU Cibungbulang.
Protes warga tersebut berhasil dikendalikan petugas dari Kepolisian Sektor Cibungbulang yang datang ke SPBU Cibungbulang. Untuk meredam emosi massa, polisi lantas memberikan izin kepada pembeli bensin menggunakan jeriken dengan cara mengantre.
Tapi pembelian dibatasi maksimal lima liter per jeriken. “Aksi borong menjelang kenaikan harga BBM tidak boleh terjadi karena berakibat pada rasa keadilan bagi konsumen lainnya,” kata Kepala Kepolisian Sektor Cibungbulang, Ajun Komisaris Syaifudin Gayo.
ARIHTA U SURBAKTI