TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Humas Kementerian Kelautan dan Perikanan, Indra Sakti, mengatakan pihaknya menyesalkan keterlibatan MRS alias Tesar, 27 tahun, pegawai negeri sipil di Kementerian Kelautan dalam kasus ganja. "Kami dapat laporan hari ini. Kami sangat menyesalkan," ujarnya ketika dihubungi, Kamis malam, 31 Mei 2012.
Dia tidak menyangka Tesar yang sudah tiga tahun bekerja di Kementerian Kelautan terlibat narkoba. Sebab, staf biro hukum di kementerian itu masih aktif datang ke kantor pada awal pekan ini. "Hari Selasa, 29 Mei 2012 lalu dia masih rapat dengan pimpinan," kata Indra.
Menurut Indra, pimpinan Kementerian Kelautan telah mengetahui kasus tersebut. Namun belum ada sanksi resmi yang ditetapkan karena proses hukum atas Tesar belum selesai. "Kami mengedepankan azas praduga tak bersalah. Kami hormati proses hukum yang berjalan. Kalau sudah diputuskan, kami kenakan sanksi sesuai peraturan kepegawaian," ucap dia.
Polisi menangkap Tesar di kamar kosnya di kawasan Paseban, Jakarta Pusat, pada Rabu, 30 Mei 2012. Dari tempat tersangka, polisi menyita ganja seberat 7,1 gram, laptop merek Dell, sebuah flasdisk, dan tiga surat siap kirim yang sudah diisi ganja.
Ganja tersebut diperoleh Tesar dari seorang pengedar di kawasan Paseban, Jakarta Pusat. Dia lantas mengirim ganja itu ke Yuka dan Growong, anak Renny Djajoesman.
Menurut Kepala Direktorat III Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Toni Surya Putra, Tesar mengirim ganja itu untuk mencari perhatian istrinya, Venne. Mereka sedang dalam proses bercerai. "Nantinya, saat istrinya bermasalah, Tesar berharap bisa memberikan bantuan," ujar Toni.
Sebelumnya, dua anak Renny, yaitu Yuka dan Growong, menerima kiriman amplop berisi ganja, Kamis, 24 Mei 2012. Kedua amplop tersebut dikirim atas nama Rosmiati dengan dua alamat berbeda. Alamat pertama tertulis Jalan Jati Raya Gang Maat Nomor 24B RT 08/09 Bedeng, Pasar Cengkareng, Jakarta Barat. Alamat lainnya, tertera dari SMKN 2 Jakarta, Jalan Batu 3, Gambir, Jakarta Pusat. Rupanya tersangka tidak hanya mengirim paket ganja kepada dua anak Renny. Anak model Ratih Sanggarwati, Dhianya Nuasnigizen, juga dikirimi amplop berisi ganja. "Tapi amplop itu dikembalikan lagi ke alamat pengirim," kata Toni.
Rosmiati dan Venne mengajar di SMK Negeri 2 Jakarta Pusat. Dengan mengirimkan ganja ke anak Renny, kata Toni, Tesar berharap pihak kepolisian segera menciduk Venne karena ikut terlibat dalam pengiriman ganja.
Jika Tesar nanti divonis lima tahun sesuai ancaman hukumannya, Kementerian Kelautan dapat memberi hukuman berat berupa pemecatan. "Diberhentikan dengan tidak hormat, tidak atas permintaan sendiri," kata Indra.
ATMI PERTIWI