TEMPO.CO, Bogor - -Ribuan orang tua di Kota dan Kabupaten Bogor mendaftarkan anaknya ke Sekolah Menengah Pertama Negeri, agar bebas uang SPP. Salah satunya Ari Yanwar, 36 tahun, orang tua siswa yang tinggal di Semplak, Kelurahan Curug, Bogor. “Jika masuk ke SMP swasta yang kualitasnya bagus maka biayanya pun sangat mahal,” kata Ari. Ia mendaftarkan putranya yang baru lulus SD itu ke dua SMP Negeri Favorit, yaitu SMP Negeri 5 dan 11. Sekolah kedua sebagai alternatif jika jumlah nilai anaknya tak memenuhi ketentuan di sekolah pertama.
Sistem penerimaan siswa baru SMP Negeri menggunakan sistem batas terendah sesuai dengan kuota sekolah. Itu sebabnya kebanyakan orangtua mengakalinya dengan memilih SMP Negeri non-favorit pada pilihan kedua. Termasuk favorit di Bogor adalah SMPN 1, 4, dan 5. Di SMPN 1 saja, jumlah pendaftarnya mencapai 288 siswa padahal daya tampung sekolah hanya 151 siswa. Otomatis perebutan jatah kursi ketat.
Baca Juga:
Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Fetty Qondarsyah, jatah penerimaan siswa baru dari jalur prestasi sebanyak 30 persen, naik dari tahun sebelumnya yang hanya 20 persen. Sedangkan penerimaan siswa lewat jalur formal dibuka mulai 21- 25 Juni. "Persyaratannya adalah nilai UN dan rapor sebagai bukti kelulusan," katanya.
Dari 20 SMPN di seluruh Bogor, jatah yang tersedia hanya 6.480 kursi , sedangkan dari 10 SMAN hanya tersedia 3.240 kursi. "Jumlah ini masih kurang, terutama bagi mereka yang ingin masuk negeri, karena jumlah kelulusan yang ada saat ini untuk SD sebanyak 17.964 orang, sedangkan SMPN ada 14.282 orang," kata Fetty.
Sementara itu, Pemerintah Kota Bekasi memberlakukan sistem penerimaan dengan cara online. Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online, Agus Enap menjelaskan, khusus calon siswa dari luar Bekasi , pendaftaran dibuka pada 24-28 Juni. Sedangkan calon murid dari Bekasi bisa mendaftar pada 1-6 Juli. Pada hari ketiga pendaftaran atau kemarin, jumlah peserta telah mencapai 2.000 orang.
“Pendaftar luar kota terus bertambah namun tidak semua dapat ditampung," kata Agus Enap. Calon murid luar Bekasi itu berasal dari Jawa Barat dan Sumatra. Kuota calon luar Bekasi hanya sekitar 1.500 an peserta.
M. SIDIK PERMANA | HAMLUDDIN
Topik terhangat:
Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Persija vs Persib | Penyaluran BLSM
Berita Lainnya:
Sapardi Djoko Damono, Sastra, Kata yang Meloncat
SBY: Berita Asap Media Singapura Berlebihan
Ronaldo dan Tommy Winata Rangkulan
Foto: Jual Ginjal Demi Ijazah
SBY Terima Kunjungan Presiden Vietnam